Mohon tunggu...
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Work From Home And Flexibility: The New Corporate Culture

15 Agustus 2023   19:44 Diperbarui: 15 Agustus 2023   19:48 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Komunikasikan pernyataan misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan secara aktif dan efektif setiap harinya untuk menjaga rasa memiliki tujuan bersama, lebih menguatkan hubungan antar karyawan, dan pola pikir karyawan sebagai bagian dari tim. Karyawan sebaiknya selalu menjaga pola kerjanya sesuai struktur tugas, sistem kerja, dan pembagian tugas yang telah ditentukan oleh atasan perusahaan. Untuk menjaga kemudahan prosesnya, karyawan bisa membuat kerangka kerja beserta gambarannya sesuai instruksi struktur tugas dari atasan perusahaan. Selalu awali bekerja dengan identifikasi terlebih dahulu yang dituju beserta caranya juga. Perusahaan melakukan peningkatan fasilitas secara berkala bagi karyawan untuk dapat mendukung proses bekerja di kantor maupun secara work from home, sehingga produktivitas dan kinerja dapat selalu meningkat setiap periodiknya. Karyawan ada baiknya selalu mengedepankan harapan positif terhadap perusahaan dan kinerjanya agar dapat menciptakan kondisi yang selalu baik juga. Manajemen perusahaan selalu menyempatkan mendengarkan dan memahami yang disampaikan oleh karyawan secara terbuka dengan mengedepankan beretika baik.

Work from home dapat meningkatkan interaksi karyawan dengan keluarganya di rumah. Penghindaran kemacetan di jalan juga dapat dilakukan yang berdampak juga pada penurunan biaya transportasi yang karyawan harus keluarkan setiap harinya. Waktu kerja juga terasa lebih fleksibel sehingga hal-hal ini mempengaruhi kinerja mereka sebagai karyawan perusahaan. Pemangku kebijakan seperti manajemen perusahaan dan pihak pemerintah lebih mempromosikan dan mengatur program pola kerja work from home untuk memberikan manfaat bagi karyawan secara materiel maupun secara imateriel. Perusahaan harus mempertahankan sekaligus terus meningkatkan kebijakan-kebijakannya di dalam pola kerja work from home yang tetap menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap karyawan. Hal tersebut akan membuat karyawan dapat mengimplementasikannya secara baik di dalam kehidupan bekerja mereka dengan pola kerja work from home.

Perusahaan harus tetap menjamin faktor-faktor pendukung karyawan dalam bekerja seperti stabilitas pekerjaan, kondisi pekerjaan, kompetensi karyawan, dan perilaku sesama karyawan di dalam bekerja. Pola kerja work from home memberikan fleksibilitas jam kerja, karyawan perusahaan dapat mengatasi kerumitan atau menjaga fleksibilitas ketika melakukan pekerjaan mereka. Karyawan perusahaan harus selalu mempertahankan jadwal harian yang sudah ditetapkan oleh perusahaan saat bekerja secara jarak jauh, agar dapat memperkuat batasan yang jelas untuk jam kerjanya. Walaupun waktu bekerjanya fleksibel, namun harus tetap selalu diatur dengan baik oleh perusahaan dan karyawannya. Karyawan perusahaan dapat mengatur dengan baik tingkat stres mereka dengan pola kerja work from home, sehingga tekanan stres ketika mereka melakukan pekerjaan dapat diatur dengan baik. Pola kerja work from home juga bisa membuat karyawan perusahaan lebih santai ketika melakukan pekerjaannya dengan pola kerja dari rumah, sehingga karyawan tidak terlalu merasa tegang.

Selalu menghindari tekanan dan ketegangan seperti bekerja di tempat yang memiliki privasi baik sehingga dapat meningkatkan kefokusan. Lingkungan kerja yang mendukung dapat membuat karyawan lebih profesional dan lancar dalam bertukar pikiran serta bersosialisasi bersama karyawan yang lainnya. Karyawan perusahaan baiknya selalu menerapkan istirahat sejenak setiap lima menit sekali selama jam kerja berlangsung, namun jika sudah lelah sekali maka dapat beristirahat lebih lama. Karyawan sebaiknya lebih membatasi segala sesuatu termasuk penghuni di rumah, hewan peliharaan, serta hal lainnya di rumah yang dapat menjadi gangguan saat melaksanakan pola kerja dari rumah. Coba juga menerapkan batasan di sekitar area kerja seperti menutup pintu dan menggunakan headphone untuk meredam kebisingan yang mungkin ada di tempat bekerja.

Dengan work from home yang menyebabkan karyawan lebih sering berada di rumah, menjadikan karyawan lebih merasakan jam kerja serta jam istirahat yang fleksibel dengan selalu menghindari terjadi overtime jam kerja. Fleksibilitas dalam pola kerja work from home tidak menjadi alasan untuk mengindahkan jam kerja, namun jam kerja tetap diterapkan seperti biasanya bekerja dari kantor. Stakeholders perusahaan harus selalu berusaha menjalankan jadwal harian dan jam kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dengan tepat waktu saat bekerja jarak jauh. Dengan hal ini maka dapat selalu memperkuat batasan yang jelas untuk jam kerja karyawan setiap harinya, meskipun karyawan perusahaan bekerja secara jarak jauh.

Referensi

Argakoesoemah, M. R. (2023). Kualitas Kinerja Operasional Karyawan Di Provinsi DKI Jakarta Pada Kondisi Pandemi Covid-19 (Studi Pada Karyawan Tetap Sektor Perbankan Di Provinsi DKI Jakarta Yang Bekerja Operasional Secara Hibrida Atau Jarak Jauh). STIE Indonesia Banking School, 1-15.

Bellmann, L., & Hübler, O. (2021). Working From Home, Job Satisfaction And Work–Life Balance–Robust Or Heterogeneous Links? International Journal of Manpower, 424-441.

Boland, B., Smet, D. A., Palter, R., & Sanghvi, A. (2020, Juni 8). Reimagining the office and work life after COVID-19. Diambil kembali dari McKinsey & Company: https://www.mckinsey.com/business-functions/people-and-organizational-performance/our-insights/reimagining-the-office-and-work-life-after-covid-19

Daspar. (2020). Pengaruh Lingkungan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (The Influence of Work Environment, Motivation and Work Discipline Toward Employee Performance). EKOMABIS: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis , 159-166.

Fahrurazi, R., Ghalib, S., & Arifin, H. (2014). Pengaruh Komunikasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan Wilayah Banjarmasin. Jurnal Bisnis dan Pembangunan, 37-46.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun