Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dompet Kosong dan Ide Menulis

15 Februari 2023   14:34 Diperbarui: 15 Februari 2023   14:48 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pun berangkat. Masih dengan membawa kegelisahan. Di dalam dompet saya memang masih ada selembar 50 ribuan. Itu sedikit menekan rasa gabut itu. Tetapi ketika ingat motor yang mogok gabut itu datang lagi. Biaya ke bengkel belum ada. Belum lagi tagihan harian dari anak- anak saat tukang cilok. Uang ATM sudah mencapai angka yang tidak memungkinkan untuk melakukan penarikan.

Saya memaksakan diri tersenyum memandang dunia dan segala pernak perniknya. Setidaknya saya berupaya menekan kegabutan dari segala arah itu. 

Pada saat yang sama, ide menulis belum juga muncul. Bayangannya hilang sebagaimana hilangnya bayangan tentang sumber keuangan hari ini.

Seperti biasa sesampai di sekolah saya mengajar, mengikuti irama rutinitas harian sampai detik terakhir. Sampai akhirnya bel sekolah menjerit lirih pertanda pulang.

Saya tidak langsung pulang. Saya berpetualang dulu menyambangi beberapa teman untuk mencari pinjaman. Dalam perjalanan saya singgah di sebuah masjid untuk shalat Zuhur.

Usai shalat saya kembali merenung lalu membuka smartphone yang sudah mulai masuk fase usia senja. Saya mulai menuliskan cerita dan pengalaman hari ini. Saya terus menulis dan menulis.

Di akhir tulisan ini saya masih dalam kesadaran bahwa ide menulis itu tidak selalu hadir. Sebagaimana biasa setelah draft selesai saya membaca ulang beberapa kali. Beberapa diksi dan kalimat dalam tulisan saya mengalami perbaikan.

Pada akhirnya kisah hari ini selesai dalam sebuah tulisan. Tuan dan Nyonya mohon tidak menghakimi saya sedang mengeluh. Saya hanya sedang menghilangkan kegabutan, mensejahterakan diri dalam sebuah tulisan.

Tidak apa-apa kan? Jadi benarkah ide menulis itu datang dan ada dimana-mana dan kapan saja? Entahlah.

Lombok Timur, 15 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun