Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merawat Personal Mastery

25 Oktober 2021   00:38 Diperbarui: 25 Oktober 2021   01:06 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Personal Branding yang Mumpuni

Personal branding itu menjadi hal yang sangat penting bagi seseorang, karena berhubungan dengan kepakarannya atau keahliannya. Secara sederhana personal branding bisa diartikan "segala sesuatu terkait kapasitas dan keahlian kita yang mendapat pengakuan oleh orang lain, ketika kita tidak berada diruang tersebut".

Intinya publik menilai kita, layak atau tidak, mampu atau tidak dalam sebuah bidang yang menjadi fokus bagi kita. Ketika kita mendengar sederet nama para pemimpin dunia maupun pemimpin dalam negeri, baik dari level setingkat presiden hinga level kepala desa, dan lain-lain. Faktor utama dari keterpilihan mereka menjadi pemimpin adalah karena adanya personal branding yang mumpuni, di sisi lain tim pemenangan dan mesin penggerak partai juga tak terbantahkan pengaruhnya dalam membuat mereka terpilih.

Begitupun halnya dengan profesinya lainnya seperti seorang dokter ahli kandungan. Bagaimana mereka bisa mendapatkan kepercayaan, sehingga menerima kunjungan pasien yang begitu banyak. Semua itu terjadi karena mereka memiliki label yang bagus atau personal branding yang telah teruji.

Contoh lain, misalnya, seorang ahli kesehatan masyarakat, yang dipercayakan menjadi tenaga ahli di lembaga legieslatif (DPRA) pada bagian Kesehatan. Dia diminta membantu merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Mereka yang dapat kepercayaan tentunya memiliki personal branding yang sudah diakui.

Oleh sebab itulah, mari kita konsisten dengan visi hidup kita. Meskipun visi hidup kita tidak sehebat dengan para aulia dan raja diraja serta para pemimpin hebat lainnya, tetapi bukan berarti kita harus berpangku tangan tanpa melakukan suatu apapun. Setiap orang punya visi dalam hidupnya, dan salah satu cara untuk mewujudkannya, maka harus terpatri "personal mastery" dalam hatinya.

Banda Aceh, 22 Oktober 2021.[]

Moehib  Aifa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun