Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merawat Personal Mastery

25 Oktober 2021   00:38 Diperbarui: 25 Oktober 2021   01:06 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum tertidur, ada baiknya kita merenungkan tentang aktivitas apa yang telah kita lakukan dari pagi hingga menjelang malam. Seberapa banyak manfaat yang telah kita lakukan tadi, dan seberapa besar kesiasiaan yang telah kita lewati tadinya.

Dalam renungan tersebut kita akan kembali mengingat sejauh mana sudah perjalanan kita untuk mencapai tujuan. Apa-apa saja yang menjadi peluang dan penghambat dalam mencapai tujuan tersebut. Kendala dan peluang tersebut kemudian kita coba untuk inventarisasi, guna mencari cara dalam penyelesaian masalah.

Sehingga akan kembali fokus terhadap tujuan yang memang sudah mandarah daging dalam diri kita. Sesuatu yang menjadi tujuan dan cita-cita mulia bila terus kita rawat secara konsisten, insyaallah akan kita dapatkan.

Cita-cita kita terlalu kecil, apabila dibandingkan dengan para pendahulu kita, sepertinya kita sudah sering mendengar tentang penaklukan Konstantinopel. Bagaimana pendirian seorang Muhammad Al-Fatih, seorang sultan besar dari Dinasti Turki Usmani, dalam merawat mimpi-mimpinya untuk menaklukan Eropa.

Karena Sultan Muhammad Al-Fatih mempunyai personal mastery yang kuat, konsisten serta didukung dengan keimanan yang tinggi terhadap sang khalik, akhirnya dia berhasil menaklukan Konstantinopel dalam usianya yang sangat muda kala itu. Dalam sebuah Riwayat, saat itu Sultan berusia 18 tahun dan dalam riwayat lainnya menyebutkan umur Sultan Muhammad Al-Fatih ketika itu antara 21 atau 25 tahun.

Meneladani Para Pemimpin Dunia

Begitu banyak para pemimpin yang terlahir di dunia ini, dengan segudang prestasi dan kebijakan yang bermanfaat bagi rakyatnya. Bagaimana mereka bisa menjadi pemimpin, apakah semua didapatkan dengan jalan yang mulus tanpa hambatan? Tentunya tidak, kebanyakan para pemimpin mengalami jalan terjal dalam meraih cita-citanya.

Namun berkat kesabaran dan keuletannya dalam memelihara personal mastery, sehingga mereka menemukan tujuannya. Begitu banyak karya yang mereka torehkan dalam memimpin, yang memberi manfaat bagi rakyatnya, dan karya-karya besar mereka yang patut menjadi teladan bagi kita.

Salah seorang pemimpin kaliber dunia yang patut kita teladani adalah sosok presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dengan pengaruh kepemimpinannya mampu membuat Turki menjadi negara yang disegani dunia. Bahkan salah satu kebijakan yang sangat fenomenal adalah dengan mengubah fungsi Ayasofia dari museum kembali menjadi masjid. Kebijakan ini benar-benar mengagumkan umat Islam.

Begitupun di Aceh, juga telah melahirkan begitu banyak pemimpin yang bisa kita teladani. Secara pribadi dan barangkali juga bagi para pembaca, ada yang sepakat dengan figur kepemimpinan Prof. Ali Hasjmy. Sebagaimana kita ketahui, beliau merupakan salah seorang yang sukses, baik sebagai seorang gubernur, ulama, akademisi, dan juga penulis (sastrawan). Untuk seorang yang pernah hidup di zaman yang penuh keterbatasan, saya rasa tidak berlebihan jika saya menganggap beliau sosok yang luar biasa dan layak untuk diteladani.

Apa yang ditorehkan oleh tokoh tersebut tentunya tidak terlepas dari visi hidup yang tertanam dalam pribadinya, dengan membentuk personal mastery yang kuat. Sehingga mampu mewujudkan apa yang menjadi cita-cita mulianya dan memberi manfaat bagi orang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun