Mohon tunggu...
Moehammad Abdoe
Moehammad Abdoe Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan

Pelopor komunitas Pemuda Desa Merdeka (PDM, 2015) dengan gerakan yang mengangkat tema sosial dan seni musik jalanan. Karyanya berupa puisi dan cerpen beredar di sejumlah surat kabar dan majalah. Buku antologi puisi tunggal terbarunya yang telah terbit berjudul Debar Waktu (Elex Media Komputindo/Kompas Gramedia, 2021). Saat ini, ia masih tinggal di sebuah desa kecil di bawah lereng bukit kapur (Kalipare-Malang) sebagai penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu di Jalan Nabi Musa

8 September 2020   05:27 Diperbarui: 8 September 2020   05:31 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila rindu telah berserah diri
waktu hanyalah ruang yang hampa
namun, bila rindu telah menggebu
akankah jarum jua dapat menemukan bukti

Seperti di pundak Gunung Sinai itu
kaki Musa pernah terkilir hingga pingsan
mengakui, bahwa tiada yang lebih berat
selain daripada rindunya kepada kekasih

Dan Muhammad pun mendapat perintah
hendaklah mudah jalannya menemui
berulang-ulang, hingga ia tersipu malu
melepas kepak rindunya ke bumi

Malang, 27 Juli 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun