Kala kabut mulai merayap
Sang purnama mulai menampakkan jati diri yang rupawan
Bisik-bisik hembusan angin malam
Membangunkan jiwa jiwa yang rindu akan kehadiran-Nya
.
Berserah dan bersujud di tengah hening malam
Memantaskan dan mencoba mensucikan diri
Dari dosa yang sebanyak buih di lautan
Tak terhitung gelembung dosa yang berkumpul
.
Namun ada secuil lentera di tengah gelap gulita
Yang selalu mengingat dan mencintai kita
Meski jarak dan waktu sangat jauh
Meski engkau tak pernah berjumpa dengan kami
.
Cinta mu yang luar biasa terhadap kami
Sungguh itu yang kami rindukan kini dan nanti
Kelembutanmu masih kami rasakan hingga kini
Semoga kami bisa berkumpul dengan mu di hari akhir nanti