Kalimantan Timur memiliki bentang alam Karst dengan total luas lebih dari 3,5 juta Ha yang tersebar di 10 Kabupaten-Kota yang ada di Provinsi Kaltim. Saat ini, pemanfaatan gua dan ceruk lebih ditekankan pada kepentingan pariwisata. Karena pemanfaatan tersebut yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat. Konsep idealnya memang seperti demikian, namun pengelolaan sumberdaya budaya harus berbasis masyarakat.
Beberapa kawasan karst memiliki potensi sebagai objek wisata alam, yang juga memiliki nilai edukatif. Yang paling sering dikembangkan sebagai objek wisata, adalah gua-gua yang indah bernilai estetika tinggi. Bila masih utuh keanekaragaman hayatinya, dapat dikembangkan sebagai objek ekoturisme.Â
Dalam pengembangan ekoturisme ini, masyarakat setempat sebagai komponen ekosistem karst wajib diberi pengertian, di didik dan dilibatkan dalam aneka kegiatan berkelanjutan sebagai penunjang kegiatan ekoturisme. Selain itu Dari hasil penelitian, Karst Sangkulirang dan Mangkalihat ditemukan jejak peradaban awal manusia juga terdapat. Karena itu Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengusulkan Sangkulirang jadi warisan dunia.
Kesimpulan
Karst Sangkulirang merupakan salah satu objek pariwisata alam unggulan yang terdapat di Kalimantan Timur, saat ini banyak masyarakat yang belum mengetahui objek wisata tersebut karena kurangnya pempublikasian yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Disini pemerintah harus bersikap adil dalam pengambilan keputusan, masyarakat harus terlibat didalam pengelolaan gua dan ceruk sebagai objek pariwisata, karena dengan banyaknya wisatawan yang mengunjungi daerah wisata tersebut maka akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Saran
Diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama dengan baik dalam hal mengkelola objek wisata tersebut agar dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang ada di Kalimantan Timur.
