Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi dan Inkuiri, Kunci Kelas Hidup

14 September 2025   21:32 Diperbarui: 14 September 2025   21:32 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peseeta pelatihan pembelajaran mendalam di SDN 3 Klaten sedang lakukan aktifitas ( Foto : Dok/Shidiq)

Guru Klaten diajak merefleksikan praktik pembelajaran sekaligus menembus tantangan inkuiri kolaboratif yang selama ini masih jarang digunakan di kelas.

Implementasi dan Refleksi Jadi Pondasi

KLATEN - Memasuki hari kelima, Sabtu (14/9/2025), pelatihan pembelajaran mendalam bagi guru di Kabupaten Klaten semakin menegaskan pentingnya transformasi kelas menuju arah yang lebih reflektif dan kolaboratif. Kegiatan yang berlangsung di SDN 3 Klaten ini diawali dengan doa bersama serta yel-yel kelas yang membangkitkan semangat peserta.

Pengajar pertama, Ismi Khazanah, S.Si., M.Sc., menyampaikan materi seputar implementasi dan refleksi pembelajaran mendalam. Dalam sesi sepanjang enam jam pelajaran, Ismi menekankan bahwa pembelajaran tidak boleh berhenti pada tataran konsep, melainkan harus nyata diterapkan di kelas. Menurutnya, guru perlu melatih kepekaan untuk merefleksikan proses pembelajaran---apa yang berhasil, apa yang masih menjadi hambatan, dan bagaimana strategi berikutnya bisa lebih bermakna.

"Refleksi adalah cermin. Tanpa bercermin, kita tidak tahu letak noda di wajah kita. Begitu pula dalam pembelajaran, tanpa refleksi kita tidak tahu apa yang harus diperbaiki," ungkap Ismi, yang juga fasilitator Pembelajaran Mendalam Jawa Tengah.

Peserta pembelajaranendalam sedang lakukan ice breaking (Foto: Dok/ Sbidiq)
Peserta pembelajaranendalam sedang lakukan ice breaking (Foto: Dok/ Sbidiq)

Inkuiri Kolaboratif Masih Dianggap Berat

Sesi berikutnya dipandu oleh Drs. Moch. Shidiq, M.Pd., yang membedah lebih jauh konsep inkuiri kolaboratif. Ia menyoroti masih banyak guru yang enggan menggunakan pendekatan ini karena dianggap rumit dan memerlukan waktu lebih panjang. Padahal, menurutnya, inkuiri kolaboratif justru dapat menghidupkan kelas karena melatih peserta didik untuk berpikir kritis, bertanya, mencari jawaban, dan bekerja sama.

"Inkuiri kolaboratif itu bukan beban, melainkan pintu menuju kelas yang hidup. Anak-anak belajar menemukan, bukan hanya menerima. Guru seharusnya memandu, bukan mendikte," tegas Shidiq di hadapan peserta.

Peserta bimtek di SDN 3 Klaten sedang lakukan presentasi ( Foto: Dok/Shidoq)
Peserta bimtek di SDN 3 Klaten sedang lakukan presentasi ( Foto: Dok/Shidoq)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun