"karena sungguh Tuhanmulah yang memerintahkan (yang sedemikian itu) kepada ia (bumi)."
 "Pada hari itu manusia ke bermunculan dari dalam kuburnya dan dalam keadaan berkelompok-kelompok, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) dari berbagai amal pekerjaan mereka,"
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seukuran berat biji dzarrahpun, maka kelak orang itu akan mendapati (balasan)nya."
"Sedangkan barangsiapa yang melakukan kejahatan seukuran besar biji dzarrahpun, maka kelak orang itu akan melihat (balasan)nya tersebut."
Surat ini, ditafsirkan sebagai gambaran tentang suatu peristiwa yang disebut hari kiamat yang diyakni dan menjadi rukun Iman bagi umat islam. Hari kiamat itu  diawali dengan adanya getaran dan goncangan bumi yang sangat luar biasa. Pada ayat yang lain Allah menjelaskan; "Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang beterbangan (Al-waqiah ayat 3-6). Setelah itu Allah menjelaskan "diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur . Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat (Q.S. al-Ha-qqah 14--15).
Dalam  Al-qur'an,  Allah menjelaskan tentang kejadian (malapetaka) bukan hanya sebagai gambaran kejadian dimasa yang  akan datang yang disebut kiamat, tetapi ada peristiwa yang sudah terjadi sebagai azab terhadap umat manusia yang ingkar terhadap Allah.
Tiga contoh dapat di kemukakan disini yakni;
Pertama; Azab yang ditimpakan kepada  Qorun
Qarun  hidup pada zaman Nabi Musa. Kehidupan Qarun bisa dibilang orang yang miskin. Ditengah kehidupannya yang miskin itu, Qorun sangat rajin ber-ibadah. Nabi Musapun kagum melihatnya. Suatu hari Qorun minta di do'akan oleh nabi Musa agar bisa diberikan hidup berkecukupan dengan janji jika sudah menjadi orang kaya, akan menambah ketaannya kepada Allah. Nabi Musa ahirnya berdo'a kepada Allah, dan memberikan ilmu  sehingga Qorun mempunyai keahlian dalam mengolah emas. Sejak itulah Qorun menjadi orang yang maha kaya.
Setelah menjadi orang yang kaya raya, Qorun berubah tabiat, lupa ibadah dan menjadi orang kikir. Sombongnya mulai keluar, ketika disuruh untuk memberikan sebagian rizkinya kepada orang lain, Qorun bilang, bahwa rizki yang diperolehnya hasil jerih payahnya sendiri. Qorun bilang "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku" ( Al-Qashash . 78).
Sikap sombong dan kikir inilah yang kemudian mendapat azab dari Allah, seketika Qorun dan hartanya ditenggelamkan ke dalam bumi oleh Allah. " Maka kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela dirinya", demikian dijelaskan Allah dalam Alqur'an Surat Al-Qashas 81.