Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berniaga dengan Allah

18 Maret 2024   00:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   00:04 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : bm.syok.my

Seorang perempuan paruh baya berdiri di dekat penjual daging. Setiap ada irisan daging atau patahan tulang atau lemak yang jatuh, perempuan itu segera memungut dan memasukkannya ke dalam kantong plastik yang sudah disiapkannya.

Ada seorang laki-laki kaya yang kebetulan lewat memperhatikan apa yang dilakukan perempuan paruh baya tersebut. Sang laki-laki kaya itu lantas mendekat kepada perempuan paruh baya itu.

"Apa yang Anda lakukan, Bu?"

"Aku memiliki enam anak perempuan. Sejak ayah mereka tidak ada, mereka tidak pernah makan daging lagi. Aku kasihan melihat mereka. Sementara aku tidak bekerja. Maka inilah yang bisa aku lakukan agar anak-anakku tetap bisa menikmati daging meski hanya berupa aroma kuahnya saja. Aku sudah minta ijin kepada penjual daging itu dan dia menyetujuinya."

Mendengar penuturan perempuan paruh baya itu, tanpa terasa sang laki-laki kaya tersebut menangis. Dilepasnya kaca mata yang dipakainya, diusapnya air mata yang mulai mengalir hampir jatuh mengenai kedua pipinya.

"Tolong katakan berapa banyak daging yang Ibu butuhkan."

"Setengah kilo sudah lebih dari cukup, Pak." Perempuan paruh baya menjawab pertanyaan laki-laki kaya itu dengan suara bergetar.

Tak menunggu lama, laki-laki kaya yang baik hati itupun mengatakan kepada penjual daging.

"Tolong berikan ibu ini 2 kg daging. Setiap minggu ibu ini akan mengambilnya. Saya yang akan membayarnya selama satu tahun ke depan." Laki-laki kaya itu mengeluarkan uang senilai harga daging yang diberikan kepada perempuan paruh baya tersebut.

Perempuan paruh baya itu langsung berlutut lalu mengangkat tangannya seraya berdoa ,"Ya Allah berikan kemudahan urusan pada Bapak ini. Berikan keberkahan dan perlindungan kepada Bapak ini dan keluarganya."

Perempuan paruh baya itu melantunkan doa sambil menangis terharu. Dia sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan rizqi berupa daging sampai satu tahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun