"Aku harus menemukan pemuda itu, walaupun entah dimana. "
Anak gadis itu pun pergi keluar hutan. Hatinya sudah bulat untuk mencari laki-laki yang pernah dijumpainya dalam mimpi.Â
Gadis itu berjalan cukup lama. Melewati entah berapa sungai, bukit, dan desa. Tapi tak kunjung ditemukan pemuda seperti dalam mimpinya.Â
Hampir saja ia menyerah, jika tak berkelebat seorang pemuda. Wajahnya benar-benar mirip dengan pemuda dalam mimpinya.Â
Pemuda itu cuek saja saat ketemu dia. Bahkan mungkin tak menganggap nya ada.Â
Gadis itu kecewa. Diputuskan untuk kembali pulang ke hutan. Karena di hutan hatinya lebih tenang. Akan dilupakan pemuda dalam mimpi itu. Selamanya.Â
Ketika berjalan di suatu malam, gadis itu bertemu seekor angsa. Dia sedang berenang sendirian. Gadis itu melambaikan tangan memanggil angsa yang sendirian.Â
Angsa itu menghampiri nya.Â
"Kenapa kau sendirian wahai angsa? "
"Kau ingin tahu sebabnya? "
Gadis itu berjingkrak mundur. Tak menyangka jika angsa bisa bicara.Â