Mohon tunggu...
Mochamad Khoirul Rifai
Mochamad Khoirul Rifai Mohon Tunggu... Departemen Fisika, Universitas Negeri Malang

Hi ~ Saya Mochamad Khoirul Rifai, dan saya telah mendedikasikan perjalanan riset saya pada bidang prediksi, mitigasi, dan adaptasi terhadap bencana alam. Saat ini, saya menjabat sebagai Asisten Riset dan Pranata Laboratorium Pendidikan di Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (UM), Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sinergi UM dan SMKN 1 Kademangan Hadirkan GEOQUAL untuk Pertanian Cerdas Berkelanjutan

8 Agustus 2025   11:00 Diperbarui: 8 Agustus 2025   13:14 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari kedua (6 Agustus 2025), para peserta kembali dengan semangat baru. Agenda dimulai dengan pengenalan alat Digital Soil Analyzer Tester Meter oleh Farah Jihan Nadirah (Anggota Mahasiswa Tim Pengabdian Geofisika UM). Alat ini menjadi "mata" yang membaca kesehatan tanah. Setelah pembagian kelompok dan lembar data, siswa diarahkan menuju lahan praktik sekolah. Setiap kelompok dibimbing untuk melakukan pengambilan data terstruktur dari parameter pH, suhu, dan kelembapan tanah.

Dr. Cahyo Aji Hapsoro, M.Si. (tengah dengan tangan menunjuk) memberikan arahan teknik pengambilan data kepada para siswa (Sumber: Arsip Pribadi).
Dr. Cahyo Aji Hapsoro, M.Si. (tengah dengan tangan menunjuk) memberikan arahan teknik pengambilan data kepada para siswa (Sumber: Arsip Pribadi).

Setelahnya, setiap kelompok dipandu untuk menginput data CSV ke dalam GEOQUAL, melihat peta grid hasil pengolahan, dan menafsirkan rekomendasi tanaman. Setiap kelompok lalu mempresentasikan temuan mereka, mulai dari kondisi tanah yang kurang ideal untuk padi hingga lahan yang cocok untuk sayuran daun.

Salah satu siswa peserta, mengungkapkan antusiasmenya setelah mengikuti sesi praktik.

"Kegiatan ini seru banget. Saya bisa tahu kondisi tanah lengkap, mulai dari pH, suhu, hingga kelembapan, dan langsung dapat saran tanaman lewat aplikasi. Jadi makin yakin kalau bertani itu bisa modern dan canggih"

ujarnya dengan semangat. Koordinator Program Keahlian ATPH, Ibu Yustinanda Rahma Dewi, S.P. juga menekankan pentingnya integrasi teknologi ke dalam kurikulum.

"Siswa kami membutuhkan pengalaman langsung seperti ini. Dengan pelatihan GEOQUAL, mereka belajar membaca kondisi tanah, menginterpretasi data, dan menentukan rekomendasi tanaman yang sesuai secara ilmiah"

tuturnya dalam sambutan penutup. Kegiatan diakhiri dengan pengisian kuisioner GEOQUAL, penyampaian kesan dan pesan oleh siswa dan guru, serta sesi foto bersama.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat UM yang mendorong integrasi teknologi sains dalam pendidikan vokasi. Melalui sinergi UM dan SMKN 1 Kademangan, diharapkan lahir lulusan yang tidak hanya terampil dalam bertani, tetapi juga mampu mengembangkan inovasi untuk mewujudkan pertanian yang cerdas dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun