Mohon tunggu...
M MULYOHADI SANTOSO
M MULYOHADI SANTOSO Mohon Tunggu... Strategic Property Advisor

✈️ Former QA Aviation Expert with decades of experience in flight safety and compliance. 🏘️ Now a dedicated Strategic Property Advisor, helping real estate projects grow with risk-based thinking and strategic planning. 🚀 Passionate about entrepreneurship, lifelong learning, and turning insights into impact. 📝 Writing to share reflections, cross-industry perspectives, and stories from the field.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun Kepercayaan Online Lewat Dokumentasi Proyek

10 Agustus 2025   15:50 Diperbarui: 11 Agustus 2025   08:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membang7n kepercayaan: ilustrasi by AI generated 

Membangun Kepercayaan Online Lewat Dokumentasi Proyek

Di bisnis properti, apalagi bagi pengembang pemula, ada satu kata kunci yang nilainya lebih mahal dari harga tanah: kepercayaan. Calon pembeli tidak hanya membeli bangunan, mereka membeli janji---janji bahwa tanah itu benar milik kita, bangunan akan berdiri sesuai rencana, dan proyek selesai tepat waktu.

Masalahnya, di dunia online, semua orang bisa pasang foto dan janji manis. Di sinilah dokumentasi proyek berperan penting. Dokumentasi bukan sekadar kumpulan foto untuk pajangan, tapi bukti nyata bahwa proyek benar-benar berjalan.

Kenapa Dokumentasi Proyek Penting?

  1. Memberi Bukti Nyata
    Kata-kata bisa dibuat indah, tapi foto dan video proses pembangunan jauh lebih meyakinkan. Melihat tukang bekerja, pondasi dibangun, atau atap mulai terpasang akan membuat calon pembeli merasa lebih aman.

  2. Menunjukkan Transparansi
    Dengan rutin mengunggah progres proyek, calon pembeli bisa melihat perkembangan dari waktu ke waktu. Transparansi ini menumbuhkan rasa percaya karena mereka merasa dilibatkan.

  3. Meningkatkan Citra Profesional
    Pengembang yang rajin mengunggah progres proyek terlihat serius dan bertanggung jawab. Ini membedakan kita dari penjual "asal posting" yang mungkin menghilang setelah menerima uang muka.

Cara Dokumentasi yang Efektif untuk Orang Awam

Dokumentasi proyek tidak memerlukan kamera mahal atau fotografer profesional. HP yang kita pakai sehari-hari sudah cukup, asalkan kita tahu apa yang perlu ditangkap.

  • Foto Sebelum dan Sesudah
    Ambil foto lahan sebelum pembangunan dimulai, lalu bandingkan dengan kondisi terbaru. Perubahan ini memberikan efek dramatis dan meyakinkan.

  • Video Singkat Proses Pembangunan
    Tidak perlu panjang, cukup 30--60 detik. Bisa berupa timelapse pemasangan bata atau pengecoran lantai.

  • Wawancara Singkat dengan Tukang atau Arsitek
    Potongan video ini menunjukkan bahwa proyek memang ada orang-orang yang mengerjakannya, bukan sekadar gambar di brosur.

  • Tampilkan Tanggal dan Lokasi
    Sertakan informasi ini di caption atau overlay video supaya pembeli tahu bahwa dokumentasi tersebut benar-benar terkini.

Platform untuk Menyebarkan Dokumentasi

  • Instagram dan Facebook
    Gunakan fitur Stories atau Reels untuk menampilkan progres singkat, dan Feed untuk dokumentasi yang lebih rapi.0
  • WhatsApp Status
    Banyak pembeli potensial justru datang dari lingkaran pertemanan. Update progres proyek di WhatsApp Status bisa menjadi "iklan gratis" yang konsisten.
  • TikTok
    Platform ini sedang naik daun untuk konten singkat. Video 15--60 detik yang menampilkan progres proyek dengan musik dan teks singkat bisa menarik perhatian banyak orang, bahkan di luar lingkaran pertemanan kita.
  • YouTube & YouTube Shorts
    YouTube cocok untuk dokumentasi video yang lebih panjang seperti progress report bulanan. Sedangkan YouTube Shorts sangat efektif untuk menampilkan potongan progres cepat atau highlight pembangunan.
  • Website atau Blog
    Jika punya, buat halaman khusus untuk menampilkan semua dokumentasi proyek dari awal hingga selesai. Ini memberi kesan profesional dan memudahkan calon pembeli melihat riwayat proyek.

Tips Meningkatkan Dampak Dokumentasi

  • Konsisten: Unggah progres secara rutin, misalnya setiap minggu atau dua minggu sekali.
  • Gunakan Bahasa Sederhana: Tidak semua calon pembeli paham istilah teknis konstruksi.
  • Ajak Calon Pembeli Berkunjung: Sesekali undang mereka untuk melihat proyek langsung, lalu dokumentasikan kunjungan itu juga.
  • Sertakan Cerita: Ceritakan tantangan yang dihadapi di lapangan dan bagaimana tim mengatasinya. Ini membuat dokumentasi terasa lebih manusiawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun