Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Citizen Scientist

M. Jojo Rahardjo is a prolific writer and the founder of Mindset Emas, a neuroscience-based mental health initiative. Since 2015, he has produced hundreds of articles, videos, and infographics, driven by a deep interest in technology, science, and the human mind. More info: https://linkedin.com/in/m-jojo-rahardjo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Sentimen Anti-Israel Merebak di Dunia

13 Oktober 2025   04:36 Diperbarui: 13 Oktober 2025   05:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEBERHASILAN HAMAS YANG LAIN

Keberhasilan Hamas tidak berhenti pada propaganda kebencian. Mereka juga berhasil memanipulasi sejarah.

Kini, banyak orang menganggap bahwa Israel menjajah Palestina, padahal negara "Palestina", bahkan belum pernah ada sebelum 1948. Wilayah itu dahulu merupakan tanah yang dihuni komunitas Arab dan Yahudi di bawah kekuasaan Ottoman, lalu Inggris.

Ketika Inggris mundur, PBB menawarkan UN Partition Plan pada tahun 1947, rencana yang menjadi cikal-bakal dari sebutan two-state solution, dua negara, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab.

Orang-orang Yahudi menerima dan mendirikan negara Israel pada 1948. Orang-orang Arab menolak dan justru berperang melawan Israel bersama negara-negara Arab di sekitarnya. Mereka kalah, dan sejak itu, sebagian besar komunitas Arab di wilayah tersebut menjadi pengungsi abadi.

Namun sejarah ini dibelokkan di media sosial. Narasi "Israel penjajah Palestina" tersebar luas, didorong oleh algoritma yang lebih menyukai amarah ketimbang akurasi.

PRO-HAMAS DI INDONESIA

Indonesia memiliki sejarah panjang dalam memandang konflik Israel-Palestina, bukan dari data sejarah, melainkan dari warisan ideologis masa lalu.

Di era 1950-an, Presiden Soekarno mengagumi sosok Gamal Abdel Nasser dari Mesir, seorang pemimpin dunia ketiga yang berani menantang Barat dan Israel. Namun kekalahan Nasser dari Israel pada 1967, yang membuat Gaza jatuh ke tangan Israel, tidak menghapus glorifikasi Soekarno tersebut.

Dari sinilah sentimen anti-Israel di Indonesia berakar.

Sebagai bangsa yang pernah dijajah, masyarakat Indonesia mudah bersimpati pada narasi "penjajahan," tanpa memahami konteks sejarah sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun