Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tantangan Hidup di Zaman Digital? Apa Saja?

8 Juni 2021   17:29 Diperbarui: 3 Juli 2021   13:50 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Komunitas Membangun Positivity (Jalani hidup sesekali tanpa semua peralatan zaman digital yang kita miliki)

4. Kita sebenarnya memiliki banyak waktu luang untuk melakukan meditasi di sela-sela kegiatan kita sehari-hari, misalnya ketika sedang menunggu file yang didownload, atau menunggu datangnya makanan yang kita pesan, sedang memanaskan mesin kendaraan dan masih banyak yang lain.

4. Jika ingin ke tahap selanjutnya dari meditasi, kita bisa juga mempraktikkan ini: setiap pikiran yang muncul kita biarkan, namun kita perhatikan saja pikiran itu. Jika pikiran itu berganti dengan pikiran yang lain, tetap biarkan saja, namun kita perhatikan saja pikiran itu. Jangan membuat penilaian atau judgement pada setiap pikiran yang muncul. Netral saja.

5. Cara meditasi sekuler itu adalah apa yang disampaikan dari berbagai riset sains sepanjang kira-kira 3 dekade terakhir. Daftar berbagai benefit yang diberikan meditasi sudah disusun dan anda bisa temukan pada ribuan artikel dan video. Silakan Google mengenai itu atau lihat di Facebook Page Membangun Positivity.

CARA BERSYUKUR MENURUT SAINS:

1. Bersyukur adalah berlatih untuk lebih mudah menemukan dan menyadari, bahwa ada yang positif pada diri kita atau pada sekitar kita (pada orang lain atau hal lain). Riset menunjukkan kita ternyata lebih cenderung menyadari yang negatif, padahal itu memicu stres. Sebagaimana kita tahu stres menurunkan kesehatan tubuh dan mental kita, bahkan menurun pula fungsi otak kita.

2. Bersyukur yang diajarkan oleh sains adalah dengan cara menulis jurnal positif. Apa isinya? Seperti menulis diary, namun isinya hanya menonjolkan apa saja yang positif dari peristiwa apapun dalam 24 jam terakhir. Isinya juga boleh diselingi dengan pemikiran apapun, kenangan apapun, atau rencana apapun di masa depan, namun harus yang positif.

3. Sebuah riset sains menjawab sanggahan beberapa orang yang menyebut praktik bersyukur seperti ini tidak realistis. Kata mereka: Hidup ini harus diakui mengandung hal-hal yang negatif, lalu mengapa itu dilupakan atau diabaikan? Riset sains menjawab pertanyaan itu begini: Jika kita membiasakan diri untuk terus-menerus menyadari bahwa memang ada yang negatif dalam hidup ini, maka itu menimbulkan efek yang tak bagus bagi kesehatan mental. Sedangkan membiasakan diri menyadari (melalui praktik bersyukur), bahwa ada yang positif dalam hidup ini, maka itu akan memberikan efek yang baik untuk kesehatan mental. Tentu kita sebaiknya memilih praktik yang memberikan efek positif, bukan?

4. Sebagaimana meditasi, praktik menulis jurnal positif ini juga bagus jika dipraktikkan sesering mungkin. Satu dalam sehari tentu itu bagus. Lebih sering lagi tentu itu lebih bagus lagi, apalagi jika sedang terjadi peristiwa negatif (seperti tragedi atau sedang menghadapi tantangan hidup yang besar). Kita pasti menemukan banyak waktu luang setiap hari untuk menulis jurnal positif di HP kita.

==o==

MEDITASI dan BERSYUKUR telah terbukti melalui berbagai riset sains: memberi positivity yang besar. Artinya kesehatan mental kita menjadi lebih baik setiap hari. Tentu itu juga berarti kita lebih siap menghadapi hantaman tantangan hidup yang besar sekalipun.

M. Jojo Rahardjo

Menulis ratusan tulisan dan ratusan video untuk mempromosikan berbagai riset sains seputar cara memaksimalkan fungsi otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun