Mohon tunggu...
Mitra Rizal
Mitra Rizal Mohon Tunggu... Guru

Anak-anak adalah bunga-bunga kehidupan yang perlu disirami dengan kasih sayang dan perhatian, Pendidikan sejati adalah yang membangkitkan rasa ingin tahu dan kecintaan pada belajar, dan Kebahagiaan terbesar seorang orang tua adalah melihat anaknya sukses

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Kebenaran Menemukan Waktunya

31 Mei 2025   21:28 Diperbarui: 31 Mei 2025   21:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Youtube Motivasi Kehidupan

Tak semua kebenaran datang di waktu yang kita inginkan. Kadang ia datang terlambat, kadang ia datang seperti badai, mengguncang semua yang sudah kita yakini selama bertahun-tahun. Begitu pula yang dialami oleh seorang anak, yang selama dua dekade hidup dengan keyakinan bahwa ayahnya telah meninggal dunia.

Selama 20 tahun, ia belajar hidup dengan kehilangan. Ia tumbuh tanpa pelukan seorang ayah, tanpa suara yang menyemangatinya saat jatuh, tanpa figur lelaki pertama yang biasanya jadi panutan. Ia belajar menjadi kuat, karena baginya, tidak ada pilihan lain selain berdiri sendiri. Ia mengukir mimpi dengan ketabahan, dan menjadikan kenangan samar tentang sosok ayah sebagai alasan untuk terus maju.

Namun hidup memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya.

Suatu hari, saat semuanya tampak stabil dan terkendali, hidup memberinya kejutan terbesar: ia menemukan bahwa ayahnya... ternyata masih hidup.


Tak ada kata yang cukup untuk menggambarkan hancurnya perasaan saat itu. Bukan hanya karena duka lama yang terbuka kembali, tapi karena realita selama ini berubah dalam sekejap. Segala luka yang telah ia kubur, segala pertanyaan yang ia lupakan demi bertahan, muncul kembali dengan kekuatan yang dahsyat.

Tapi dari keterkejutan itulah, lahir sebuah pelajaran yang begitu dalam: bahwa hidup adalah tentang memaafkan, tentang memberi ruang bagi kesempatan kedua, dan tentang menerima bahwa tidak semua hal berjalan sesuai ekspektasi kita.

Ia bisa memilih untuk marah, menolak, atau bahkan memutuskan bahwa ayahnya tidak layak hadir kembali dalam hidupnya. Tapi ia sadar, bahwa hidup terlalu singkat untuk membiarkan dendam menguasai hati. Ia tahu, Tuhan tak mungkin mempertemukan mereka kembali tanpa alasan. Mungkin ini bukan tentang masa lalu, tapi tentang masa depan, tentang waktu yang masih bisa mereka miliki, meskipun tak sepanjang dulu.

Motivasi terbesar seorang anak bukan hanya berasal dari pencapaian atau impian, tapi juga dari rekonsiliasi dengan masa lalunya. Dan hari itu, ketika ia melihat wajah ayahnya yang sudah renta, penuh penyesalan dan air mata, ia tahu bahwa memaafkan adalah bentuk kekuatan tertinggi yang dimiliki manusia.

Dari kisah ini, kita belajar bahwa tak ada yang benar-benar hilang dalam hidup, kadang hanya tertunda untuk ditemukan kembali. Bahwa kasih sayang, sekalipun terkubur waktu, bisa hidup kembali ketika ada niat untuk memperbaiki. Dan bahwa setiap luka bisa sembuh, jika kita membiarkan cinta mengambil alih.

Hidup tidak selalu menghadirkan jawaban dalam waktu yang kita mau. Tapi bila kita cukup sabar, cukup kuat, dan cukup terbuka, maka kebenaran yang tertunda bisa menjadi berkah yang paling tak ternilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun