Mohon tunggu...
Mitha Agustin
Mitha Agustin Mohon Tunggu... Editor - La Tahzan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Depresi Bisa Saja Menjadi Gerbang Bunuh Diri

12 Februari 2020   15:05 Diperbarui: 12 Februari 2020   15:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa kantor berita menyebutkan bahwasanya depresi telah menyerang Ronald Reagan, mantan presiden Amerika Serikat. Beliau terserang penyakit ini saat  sudah melewati tujuh puluh tahun dan menjalani operasi berkali-kali, yang seharusnya pada usia itu sudah tidak mengalami tekanan  dalam hidupnya.

Banyak orang terkenal yang terserang  oleh penyakit satu ini, salah satunya Napoleon Bonaparte yang dikabarkan meninggal dunia karena mentalnya tertekan saat berada di tempat pengasingannya. Depresi telah menjadi penyebab kematian seseorang tapi bukan pula alasan sebagai satu-satunya kematian seseorang.  

Masih ingatkah anda dengan berita yang menjadi headline media dunia, tentang kejahatan seorang ibu asal Jerman  yang tega membunuh ketiga anak kandungnya? Yaa , ia membunuh buah hatinya karena mengalami depresi. Dengan alasan ia sangat mencinta ketiga buah hatinya dan  peraasaan yang berlebih ia mengkhawatirkan jika kelak akan mewariskan kesedihan dan tekanan hidup sama dengan yang ia alami. Kemudian ia mengambil keputusan untuk membunuh ketiga buah hatinya dan ia melanjutkan untuk bunuh diri juga.

Pada tahun 1972 depresi hanya dialami oleh sekitar 3 persen orang, kemudian pada tahun 1978 naik 5 persen. Sementara itu, Ketua Konferensi Goncangan Mental ( Mental Disorder ) yang diadakan di Chicago tahun 1981 menyebutkan bahwa terdapat 100 juta orang yang mengalami depresi di dunia dan kebanyakan ini terjadi pada negara maju.

Dalam peribahasa mengatkan " Janganlah anda menumbuk tepung " , " Janganlah anda menggergaji serbuk kayu". Artinya masalah yang telah selesai jangan diungkit kembali, karena itu hanya akan membuat kesedihan, kegoncangan dan waktu yang terbuang dengan percuma. Peribahasa -- peribahasa ini ditujukan kepada orang yang selalu menyibukkan diri dengan hal yang tidak bermanfaat seperti halnya terus menerus berlarut dalam kesedihan dan sibuk menyesali perbuatan yang telah lalu.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang -- orang untuk mengisi kekosongannya. Misalnya dengan melakukan kebaikan kepada sesama manusia, beramal salih, turut serta dalam kegiatan sosial, menjalin hubungan dengan orang-orang yang mencintai Allah, melakukan olah raga dan membantu orang yang lemah.

Depresi dapat kita cegah dengan selalu berfikir positif dan mengingat siapa tuhan kita. Bagaimana mungkin orang yang tersadar bahwa Allah yang mengendalikan segala sesuatu yang ada dibumi ini , lalu dia takut dengan orang lain.

Oleh karena itu, sebagai pemeluk agama Islam kita dapat mengucapkan " la hawla wa la quwwata illa billahi " segala beban hidup dapat di tanggung, segala goncangan dapat diatasi, dan segala kemuliaan dapat digapai. Karena kalimat ini merupakan salah satu simpanan surga, salah satu danau kebahagiaan dan menjadi salah satu jalan menuju ketenangan, keikhlasan , dan kelapangan hati.

Sekian, Terima kasih.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun