Jogja memang nggak pernah kehabisan kejutan. Setelah menyusuri lorong Taman Sari yang sunyi, kali ini saya diajak naik sedikit ke arah selatan, ke tempat yang dulunya cuma tambang biasa, tapi sekarang jadi panggung alam yang luar biasa: Tebing Breksi.
Begitu sampai, mata langsung disambut oleh tebing batu kapur yang menjulang, dipahat dengan motif-motif seni yang bikin tempat ini bukan cuma indah, tapi juga punya rasa. Langit Jogja terbuka lebar di atas sana, dan angin pelan-pelan menyapu wajah. Rasanya seperti berdiri di antara bumi dan langit, sambil nyimak cerita batu yang diam tapi dalam.
Saya naik pelan-pelan ke atas tebing. Nafas mulai terasa, kaki mulai berat, tapi pemandangan yang terbuka di puncak bikin semua lelah hilang. Jogja terlihat dari kejauhan, seperti kota yang sedang tidur siang. Di bawah, anak-anak main, pasangan foto-foto, dan ada yang duduk diam sambil ngopi dari warung kecil di pinggir tebing.
Di sini, saya nggak banyak bicara. Cuma duduk, lihat langit, dan mikir: tempat ini dulunya tambang, tempat orang gali batu buat bangunan. Sekarang jadi tempat orang gali rasa buat kenangan. Jogja memang jago mengubah yang biasa jadi luar biasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI