Melansir dari Fortune, usia 20-an merupakan fase krusial dalam membentuk kebiasaan keuangan yang sehat, sadar arah, dan tahan banting menghadapi tekanan hidup modern.Â
Di usia ini, banyak anak muda mulai terjun ke dunia kerja, menghadapi realitas biaya hidup, cicilan, dan ekspektasi sosial---semua datang hampir bersamaan.Â
Wajar jika akhirnya muncul rasa panik: merasa tertinggal, belum punya rumah, belum punya tabungan yang "cukup," atau bahkan belum tahu ke mana arah hidup dan finansial mereka.
Namun jika kita melihat lebih dalam, masalah finansial di usia muda tidak selalu berpangkal dari besarnya penghasilan.Â
Justru, yang paling menentukan adalah bagaimana cara kita memandang uang dan mengelolanya.Â
Dalam banyak kasus, tekanan finansial bukan datang dari kenyataan, tapi dari mindset dan ekspektasi yang keliru terhadap uang.
Mengubah pola pikir keuangan sejak dini bukan hanya soal belajar menabung atau berinvestasi.Â
Ini tentang membentuk hubungan yang lebih sehat dengan uang---agar kita tidak terus-menerus dihantui rasa kurang, gagal, atau cemas setiap kali membuka aplikasi dompet digital.Â
Berikut beberapa cara pandang yang bisa kamu tanamkan untuk membangun ketenangan finansial sejak awal.
Uang Adalah Alat, Bukan Tolak Ukur Nilai Diri
Di tengah dominasi media sosial yang penuh pencitraan, mudah sekali bagi anak muda untuk terjebak dalam pola pikir membandingkan pencapaian finansial.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!