Inspeksi ini bertujuan untuk mengecek kesiapan dari berbagai aspek, seperti sarana dan prasarana, fasilitas stasiun, kesiapan sumber daya manusia, serta aspek penunjang lainnya.
Selain itu, KAI juga menyiagakan petugas pemeriksa jalur ekstra, petugas penjaga pintu perlintasan tambahan, serta tim posko di daerah rawan.Â
Dengan adanya strategi manajemen krisis bernama AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga), perbaikan jalur dapat segera dilakukan jika terjadi keadaan darurat.
Keamanan dalam perjalanan mudik dengan kereta api juga ditunjang oleh sistem pengawasan yang ketat.Â
Setiap stasiun dan gerbong kereta dilengkapi dengan CCTV untuk memantau aktivitas penumpang dan memastikan tidak ada kejadian yang membahayakan.Â
Petugas keamanan juga berjaga di stasiun serta di dalam gerbong untuk mencegah tindak kejahatan seperti pencurian atau pelecehan.
2. Tepat Waktu
Salah satu keunggulan utama kereta api adalah ketepatan waktu. Berbeda dengan kendaraan pribadi yang bisa terjebak macet, kereta api memiliki jalur sendiri yang membuatnya bebas hambatan. Bahkan, on-time performance KAI saat ini mencapai 99,6 persen.
KAI juga terus meningkatkan kecepatan tempuh dengan melakukan perbaikan prasarana.Â
Kini, beberapa kereta api dapat mencapai kecepatan hingga 120 km per jam, tanpa mengurangi aspek keselamatan. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat, perjalanan mudik menjadi lebih nyaman dan efisien.
Selain itu, penumpang juga tidak perlu khawatir tentang keterlambatan akibat kondisi cuaca buruk.Â
Berbeda dengan pesawat yang sering mengalami penundaan karena faktor cuaca, kereta api tetap dapat beroperasi dalam berbagai kondisi, kecuali dalam keadaan darurat seperti bencana alam.