Siang-siang gue kehausan, perut keroncongan, tapi Mei santai aja. Dia duduk di sofa sambil baca buku, seakan puasanya effortless banget.
"Gue lapar, Mei..." keluh gue sambil megang perut.
Mei cuma nyengir. "Sabar, suamiku. Kita kan lagi latihan menahan hawa nafsu."
Buset. Dia mualaf atau ustazah?
Malamnya, sebelum tidur, dia nanya sesuatu yang bikin gue mikir.
"Kamu biasanya kalau Ramadan ada tradisi apa?"
"Ya... paling tarawih, sahur, buka puasa bareng keluarga," jawab gue sambil mikir.
"Hmm... kayaknya aku mau coba semua tradisi itu tahun ini!" katanya dengan mata berbinar.
Gue nggak nyangka, dia malah lebih semangat dari gue sendiri.
Petualangan di War Takjil
Sore hari, gue ngajak Mei ke war takjil. Awalnya, gue kira dia bakal bingung milih makanan. Ternyata, dugaanku salah besar.
Matanya langsung berbinar kayak anak kecil di toko mainan. "Oh my God, ini semua makanan yang kamu makan waktu kecil?"