Salam Petualang,
Ratu Boko letaknya juga tidak begitu jauh dari Candi Prambanan, Kalau tadi pagi kami melihat Candi Ploasan yang berjarak sekitar 1,5 KM dari Candi Prambanan, kini kita jajal destinasi Keraton Ratu Boko yang berjarak sekitar 3 KM dari Candi Prambanan.
Menurut sejarah Ratu Boko bukan sebuah Candi atau bekas Candi, melainkan sebuah kerajaan, dan Ratu Boko merupakan bekas reruntuhan Kerajaan tersebut, Ratu Boko hanya memiliki ketinggian sekitar 195 mdpl, jadi tidak terlalu tinggi.
Pada tahun 792 M disini di temukan sebuah prasasti berangka yang dinamakan Prasasti Abhayagiriwihara, yang berisi pernyataan bahwa Keraton Ratu Boko dibangun oleh Rakai Pranagari, yang merupakan salah satu ciri khas prasasti Budha.
Sangat luas lahan Keraton Ratu Boko ini, terlihat beberapa bangunan yang sebagian besar tinggal reruntuhan saja, hanya beberapa bagian yang masih berdiri tegak.
Kami membayar karcis masuk terlebih dahulu, kemudian ke toilet dan berselfie ria di depan tulisan Keraton Ratu Boko.
Kami jalan menanjak dulu di anak tangga sekitar 100 meter, sekitar 15 atau 20 meter kami memasuki gerbang utama, terlihat 5 gapura paduraksa yang berbaris sejajar dengan gerbang luar.
Cuaca sangat cerah, pengunjung yang datangpun semakin banyak, perlahan kami memasuki semua bangunan dan sisa bangunan yang ada di arena ini, sambil mengabadikan setiap sisi, kalau ada yang menurut kami bagus, kami ikut berfoto di dalamnya, untuk menambah koleksi kami yang ada.
Peninggalan sejarah yang sangat indah, menambah koleksi kami sekeluarga, dan kami catat dalam buku perjalanan kami.
Saat kami keluar arena, dan mampir ke toko yang menjual sovener, di dekat kami duduk di awal di bawah pohon beringin, bertanya sedit dengan penjaga, dia menceritakan mitos, cerita legenda dari Keraton Ratu Boko ini, saya hanya mendengarkan sepintas saja, karena saya lebih memilih melihat koleksi yang sovener yang ada.
Hayooo, Jelajah Indonesia.
Bogor, 04072019