Mohon tunggu...
Affa Esens
Affa Esens Mohon Tunggu... Lainnya - @affa_esens

*ما حفظ فر، وما كتب قر*⁣ Bahwa, apa yang kita ingat-ingat saja, pasti akan lari (lupa). Dan apa yang kita tulis, pasti akan kekal.⁣ #bukutentangjarak #bukutuanrumah

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menilik Ramadan di Kota Avatar

5 April 2024   04:58 Diperbarui: 5 April 2024   05:01 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menilik tradisi ramadan daerah lain selalu membawa kabar menarik, terlebih di Negara yang penduduknya mayoritas bukan muslim. Ada banyak hal berbeda, sekaligus menyenangkan yang bisa kita ambil pelajarannya.

Achmad Marzuki, salah satu alumni Bumi Damai Al-Muhibbin yang sedang menempuh pendidikan bahasa Mandarin di Guangxi Normal University, China, mengatakan bahwa Masyarakat muslim di China mewarnai ramadan dengan banyak berbagi.

Menurut pengakuannya, pengalaman paling berkesan ketika Ramadan adalah masyarakat muslimnya yang super dermawan, utamanaya Suku Hui. Bahkan penjual-penjual makanan dari Suku Hui sangat senang memberikan makanannya ke sesame muslim. Pernah satu ketika ia bersama delapan orang temannya berniat membeli makanan, oleh penjual makanan dari Suku Hui malah di gratisi makanan banyak sekali dan dibungkuskan berbagai lauk makan untuk sahur banyak sekali.

"Dulu, ketika saya bertempat tinggal di daerah Guangzhou, karena memang banyak Masyarakat muslimnya, masjid-masjid atau perorangan ramai membagikan ta'jil dan buka puasa gratis. Suasana ramadan di Guangzhou jauh lebih terasa daripada di Guilin, tempat tinggal saya sekarang. Meski begitu, Guilin ternyata juga memberi banyak pengalaman berkesan". Kata Marzuki.

Pria dengan sapaan akrap Juki ini menambahkan bahwa di daerah indah bak kota Avatar yang ia tinggali sekarang, Guilin, hanya ada 3 tempat ibadah sentral (masjid). Karena memang rata-rata masyarakatnya penganut Atheis, muslimnya sedikit sekali. Selain itu, jarak paling dekat dari asrama ke masjid adalah 3 km. Sehingga kadang kalau memang jadwal kuliah tidak padat bisa melaksanakan sholat fardhu atau sholat tarawih di masjid. Namun kalau jadwal kuliah padat, maka melaksanakannya di asrama bersama rekan-rekan muslim lain.

Soal sholat tarawih, sambungnya, tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat tarawih yang bisanya dulu ia lakukan di Indonesia. Dilaksanakan 20 roka'at sholat tarawih, kemudian menyambung 3 roka'at sholat witir beserta do'a qunut dan rata-rata pelaksanaanya cepat sekai, belum sampai 30 meit sudah rampung. Begitu juga dengan kajian keislaman. Setiap selesai melaksanakan sholat trawih, akan ada ceramah seperti kultum. Juga pada hari jum'at, sebelum adzan jum'at, khotibnya ceramah dulu sekitar 15 menit.  Yang berbeda mungkin dari segi tradisi tadarusan di masjid.

"Disini tadarrusannya tidak bisa seperti di Indonesia. Tidak memakai pengeras suara. kebanyakan dilakukan sendiri-sendiri tiap selesai sholat fardhu. Sebab setelah pelaksanaan sholat isya' atau setelah sholat tarawih, masjid langsung ditutup. itu sudah menjadi peraturan Pemerintah setempat" Tandasnya.

Hal demikian, terang dia, menjadi sesuatu yang sangat memantik kerinduan kemeriahan suasana Ramadan di Indonesia. Ada satu kalimat yang selalu memotivasinya untuk semangat menjalani hari di Negeri Tirai Bambu dan segera menyelesaikan studinya:

"落其实者思其树;饮其流者怀其源" (luò qí shí zhě sī qí shù; yǐn qí liú  zhě huái qí yuán)

Artinya: Ketika makan buah, ingatlah pohonnya; ketika minum air, kenanglah sumbernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun