"Eh.....Eh...Iya di Balikpapan, Anti kira di Samarinda ?"
"Kenal dimana ?" tanya Anti namun matanya menunduk melihat sepatunya sendiri.
"Di bus, beberapa bulan yang lalu, kebetulan satu kursi, sama-sama mau ke Samarinda."
"Dia kerja, siapa namanya ?"
"Dia tidak kerja, Ema namanya."
Kali ini sangat jelas terlihat Anti menangis, tapi dipaksakannya untuk tersenyum.
"Rumahnya dimana ?"
"Gunung Sari, Gang Maryati, rumah yang catnya putih setelah masuk jembatan."
Yoga tidak ingin dia terbawa emosi, dia bangkit dan pamit.
"Abang pulang dulu ya, terima kasih untuk semuanya."
Anti membiarkan Yoga keluar, dia mengikuti dari belakang, dia berdiri di teras kantor memperhatikan Yoga naik kendaraan sport, sampai Yoga hilang dari pandangan matanya.