Yoga tidak duduk di teras, tapi duduk di atas sepeda motornya, dipandangnya orang yang lalu lalang, kebanyakan disini memang di buat tempat kost-kost-an, pemilik rumah tinggal di bawah atau di sampaing, diatas atau disamping nya lagi mereka buat tempat kost-kost-an.
Tidak berselang lama, Ema keluar, ia menggunakan sweater warna kuning gading, celana jeans dan sepatu sendal.
Yoga memperhatikan, membuat Ema jadi sedikit salah tingkah," apaan ngeliat nya seperti itu,"
"Ngak apa ngeliat saja."
"Kita makan dulu ya, di seputaran sini, jalan kaki saja." Kata Ema
Mereka berjalan kaki menuju warung seafoad yang jualan di pojok jalan, pemiliknya yang pertama ini dulu mahasiswa, entah sekarang siapa pemiliknya.
     Ema terlihat santai, makan minum seperti tidak ada apa-apa, sementara Yoga harap-harap cemas, entah apa nanti jawaban dari Ema, terlihat sekali dari, raut wajahnya, cara makanya, enaknya di warung ini ada tempat di pojokan yang terpisah dengan warung utama, sehabis makan, mereka duduk ketempat itu dan kebetulan sekali, tempat itu sedang kosong, setelah duduk Ema menatap Yoga.
"Kamu serius dengan aku Ga ?"
"Serius, Ma."
"Kamu ngak mempermainkan aku, atau aku hanya kamu jadikan pelarian, mu ?"
"Tidak, aku serius."