Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tujuh (Balikpapan, 6 Agustus 1991)

15 Juni 2019   16:38 Diperbarui: 15 Juni 2019   16:42 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Iya,"

"Ya, sudah Anti pergi dulu, jangan melamun, jangan buat yang macam-macam," kata Anti

Anti berdiri, membawa pakaian kotornya yang di masukan ke dalam kantongan, mendekati Yoga, dan mencium tangan, serta pipi kiri-kanan Yoga.

Kembali Yoga merebahkan diri sepeninggal Anti, dia rebahan, dan melamun melupakan pesan Anti, untuk tidak melamun, rencana mereka berdua, target untuk kawin 2 tahun lagi, mereka sudah punya rumah walaupun bulan pertama saja belum di cicil, minimal sudah bayar uang muka dan sudah bisa di tempati, Kalau Yoga nanti datang ke Balikpapan, tidak perlu kemana-mana bisa menuju rumah sendiri, Yoga tersenyum dan tertidur dalam lamunan.

Yoga kaget, bel di kamar di pintu kamar terlalu kencang, dia merebahkan diri dulu, membuka mata perlahan, tidak langsung berdiri, karena bisa sempoyongan kalau bangun tidur langsung berdiri. Bel berbunyi sekali lagi, Yoga bangun dan melihat dari lobang pintu, Anti berdiri di depan pintu kamar, dia buka pintu kamar.

"Ada yang tertinggal ?"

"Ya ...Allah, Abang baru bangun ?"

"Ini sudah hampir jam 12 siang, Abang,"

Anti langsung masuk kamar, Yoga menutup kembali pintu kamar dan menguncinya, mengeluarkan makanan yang ada di dalam kantongan, kali ini lengkap, ada piring, ada mangkok, ada sendok, sepertinya dia membawa dari kantor. Ikan kakap bakar dan kerapu goreng, sayur bening dan sayur nangka, ada lalapan, dan sambal, cekatan Anti mepersiapkannya, setelah selesai, ada satu kantongan lagi dia keluarkan, ruku dan sajadah, rupanya Anti ingin sholat berjamaah disini setelah makan, dilepasnya blaser dan di gantungnya di lemari.

Mereka menikmati makan siang berdua, walau AC diruangan dingin tetap saja, mereka berdua keringatan, menikmati makan siang ini, sesekali mereka saling menyuapi.

Selepas melaksanakan sholat berjamaah Yoga siap-siap untuk chek out dan ke bandara, diperiksanya kembali dalam kamar madi dan lemari kalau ada barang yang tertinggal, setelah yakin tidak ada di keluar menuju resepsionis, melakukan pembayaran, menuju bandara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun