Mohon tunggu...
Mirna Hasanah
Mirna Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa

S1

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto Hadirkan Inovasi Permen Kelor untuk Pencegahan Stunting di Desa Kuwayuhan, Kebumen.

13 September 2025   19:50 Diperbarui: 13 September 2025   20:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UMP 2025 Desa Kuwayuhan memperkenalkan inovasi permen daun kelor di Posyandu Nusa Indah, Senin (04/08/2025)

Mahasiswa KKN UMP 2025 Desa Kuwayuhan memperkenalkan inovasi permen daun kelor di Posyandu Nusa Indah, Senin (04/08/2025)
Mahasiswa KKN UMP 2025 Desa Kuwayuhan memperkenalkan inovasi permen daun kelor di Posyandu Nusa Indah, Senin (04/08/2025)
Desa Kuwayuhan, Agustus 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMP berhasil melaksanakan program pelatihan pembuatan Permen Kelor Ceria yang bertujuan sebagai inovasi pangan lokal dalam mendukung pencegahan stunting di wilayah pedesaan. Program ini terselenggara melalui kerja sama dengan perangkat desa, kader posyandu, serta ibu rumah tangga, dan dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yakni Posyandu Nusa Indah pada Senin, 4 Agustus 2025, serta Pusat Kesehatan Desa pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Pelatihan diawali dengan sambutan perwakilan mahasiswa KKN yang menekankan pentingnya pemanfaatan daun kelor sebagai bahan pangan bergizi tinggi. Daun kelor yang dikenal kaya akan vitamin, mineral, dan protein nabati diperkenalkan sebagai salah satu solusi potensial untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak sekaligus membantu mencegah kasus stunting yang masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Peserta kegiatan diperkenalkan pada bahan utama berupa daun kelor segar maupun dalam bentuk bubuk, serta bahan tambahan seperti madu dan stevia untuk menambah cita rasa. Selain itu, mahasiswa KKN juga menunjukkan alat-alat sederhana yang dapat digunakan dalam proses pembuatan, sehingga produk ini berpotensi untuk diterapkan secara mandiri oleh masyarakat.

Dalam sesi demonstrasi, mahasiswa menunjukkan tahapan pembuatan permen, mulai dari pencampuran bubuk daun kelor dengan madu dan stevia, proses pemanasan hingga mencapai tekstur yang sesuai, hingga pencetakan adonan menjadi permen siap konsumsi. Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan penjelasan terkait cara penyimpanan produk agar tetap higienis dan layak dikonsumsi dalam jangka waktu lebih lama. Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta yang aktif mengajukan pertanyaan terkait keamanan konsumsi, rasa permen, hingga potensi pengembangan produk sebagai usaha pangan lokal bernilai ekonomis. Seorang kader posyandu menuturkan, “Selama ini kami hanya tahu daun kelor untuk sayur. Ternyata bisa diolah jadi permen. Anak-anak pasti lebih suka cara ini dibanding makan sayur langsung.”

Demontrasi Pembuatan Permen Daun kelor (Sumber : KKN UMP 029 Kuwayuhan)
Demontrasi Pembuatan Permen Daun kelor (Sumber : KKN UMP 029 Kuwayuhan)

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap keterampilan yang diperoleh masyarakat dapat berkontribusi langsung terhadap upaya peningkatan gizi keluarga sekaligus memberikan alternatif inovasi pangan lokal yang mudah diterapkan. Program Permen Kelor Ceria diharapkan tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan desa, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting, serta memotivasi masyarakat untuk lebih memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di lingkungan sekitar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun