Setelah subuh, siang hari (yang ini diwakilkan oleh asisten rumahnya) dan sore hari. Belanja kebutuhan kucing di aplikasi online rutin dilakukannya.
Karenanya saking sayangnya dengan kucing-kucing tersebut, ketika kucing-kucingnya belum kembali pasti khawatirnya luar biasa. Yang terpikirkan oleh kakak saya, kalau kucing itu tidak pulang ke rumahnya, siapa yang memberinya makan?Â
Makanya sering kali dia dan suaminya dibantu asisten rumahnya mencari kucing tersebut meskipun rata-rata kucing yang dirawat oleh kakak saya biasanya meskipun keluar rumah kemudian ujungnya pasti kembali lagi ke rumah itu.
Begitu pula ketika kakak saya kehilangan hewan kesayangannya yaitu kucingnya untuk selama-lamanya, entah itu karena sakit ataupun tertabrak.Â
Pernah saat itu kami baru sampai kota Cirebon untuk berlibur, kemudian kakak saya mendapat kabar bahwa kucing kesayangannya tertabrak motor di dekat rumahnya.Â
Saat itulah pertama kali saya melihat kakak saya begitu sedih dan menangis karena kehilangan kucing yang selama ini dia rawat.Â
Saya pun bisa merasakan kesedihanya karena tahu betul betapa sayangnya kakak saya pada kucingnya tersebut dan saya juga sayang dengan kucingnya itu.Â
Pulang dari Cirebon, kami pun sempat ke makam kucing tersebut yang terletak tidak jauh dari rumah kakak saya dan menaburkan bunga di makam kucing tersebut.
Sering kali kakak saya mengabari via WhatssApp tentang kelakuan lucu kucingnya. Mengabari jika kucingnya sakit ataupun dirawat dan kemudian meminta agar ikut mendoakan semoga kucingnya sehat dan kembali sembuh. Begitu juga ketika kucingnya meninggal, langsung mengabari.
Ketika kehilangan kucingnya, pasti kakak saya menangis karena sedih kehilangan binatang yang selama ini dirawat dan tentunya dengan kelakuan dan kelucuan kucing-kucing tersebut apalagi ketika kucingnya manja.Â