Sumber Ilustrasi: http://e08595.medialib.glogster.com/media/ac/acba36e54c97238581c6679da9a4f922394b57a93dcfd93590e7a88c8b33a6df/transcendentalism-1.jpg
*
Bongkahan batu menindih kepalaku
Berharap ia bersayap
Hinggap
Pecahkan padatan kristal di ujung pena
Yang sedari tadi hanya merobek-robek tisu
dan rindu
*
Menghapus kau dari catatan harianku
Berarti aku harus menebang pohon
Yang berbuah kepalaku, dan
Menulis aku dalam catatan harianmu
Berarti kau mesti mengerat leherku
Dengan pisau tumpul yang bersembunyi
di dalam kepalaku, dan
Mengukir nama kita berdua di pohon ini
Berarti terlebih dulu kita harus menyiapkan
Beberapa kepala baru tanpa kata ‘semoga’
Sebagai benih pohon baru yang ‘semoga’
Nantinya berbuah kepalaku
*
Dzikir-dzikir dan rapal-rapal di dalam kepalaku
berkejar-kejaran dengan kata-kata di layar smartphone
: Sedang apa, sayang? Sudah makan?!!!! Paket dataku habis nih :-)
: Headline berita terbaru, artis porno tercantik dan terpopuler, siapa dalang di balik bom teroris, kenapa perkeonomian dunia terus terpuruk, anggota dewan korupsi, pilkada ricuh, siapa yang menang taruhan bola tadi malam …
: “Selamat Anda mendapatkan grand prize dan uang tunai sebesar *&*^% segera hubungi CS di *&^%$#))) ….. Dapatkan I-ring terbaru dari artis favoritmu, Gratis. Tinggal balas “YA” kirim ke *&^, UNREG kirim ke *&^
*
Tuhan:
Berapa banyak orang menunda-nunda doa
hanya karena tidak punya kepala?
Jakarta, Oktober-Desember-Januari 2016