Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Sekitar Kepala

25 Januari 2016   10:50 Diperbarui: 25 Januari 2016   10:52 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: http://e08595.medialib.glogster.com/media/ac/acba36e54c97238581c6679da9a4f922394b57a93dcfd93590e7a88c8b33a6df/transcendentalism-1.jpg 

*

Bongkahan batu menindih kepalaku

Berharap ia bersayap

Hinggap

 

Pecahkan padatan kristal di ujung pena

Yang sedari tadi hanya merobek-robek tisu

 

dan rindu

 

*

Menghapus kau dari catatan harianku

Berarti aku harus menebang pohon

Yang berbuah kepalaku, dan 

 

Menulis aku dalam catatan harianmu

Berarti kau mesti mengerat leherku

Dengan pisau tumpul yang bersembunyi

di dalam kepalaku, dan

 

Mengukir nama kita berdua di pohon ini

Berarti terlebih dulu kita harus menyiapkan

Beberapa kepala baru tanpa kata ‘semoga’

 

Sebagai benih pohon baru yang ‘semoga’       

Nantinya berbuah kepalaku

 

 *

Dzikir-dzikir dan rapal-rapal di dalam kepalaku

berkejar-kejaran dengan kata-kata di layar smartphone

 

: Sedang apa, sayang? Sudah makan?!!!! Paket dataku habis nih :-) 

 

: Headline berita terbaru, artis porno tercantik dan terpopuler, siapa dalang di balik bom teroris, kenapa perkeonomian dunia terus terpuruk, anggota dewan korupsi, pilkada ricuh, siapa yang menang taruhan bola tadi malam …

 

: “Selamat Anda mendapatkan grand prize dan uang tunai sebesar *&*^% segera hubungi CS di *&^%$#))) ….. Dapatkan I-ring terbaru dari artis favoritmu, Gratis. Tinggal balas “YA” kirim ke *&^, UNREG kirim ke *&^   

 

*

Tuhan:

Berapa banyak orang menunda-nunda doa

hanya karena tidak punya kepala?

 

 Jakarta, Oktober-Desember-Januari 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun