Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupandangi Ia melalui Kotak Bercahaya

17 Juli 2019   22:53 Diperbarui: 17 Juli 2019   22:58 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://indopos.co.id/read/2017/08/31/108770/video-anies-baswedan-minta-hadiah-nobel-aung-suu-kyi-dicabut

Kupandangi ia melalui kotak bercahaya. Tirai abjad yang merangkai. Merujuk kepada pilar pilar kebenaran. Aku memuji akan janji janjinya. Nyata dan tidak ada ingkar dibaliknya.

Kupandangi ia melalui kotak bercahaya. Kisah teladan di antara maraknya angkara. Merajalela. Mengikisi banyak hati yang bersimpati. Bernaluri. Meremukkannya menjadi keping keping.

Ia kupandangi melalui kotak bercahaya. Ramah tanpa polesan. Teduh tanpa make up. Ceria tanpa topeng. Tertawanya renyah menggetarkan. Kepedulian yang nyata. Berkarya tiada jemu. Aku menelaah tiap untaian kata katanya. Jelujur aksaranya penuh makna. Ia mengajarkan cinta dan kasih sayang terhadap sesama.

Kupandangi ia melalui kotak bercahaya. Langkah langkah hatinya selalu berawal dengan kata 'bismillah. Jelajah tangannya ringan dengan kelembutan kearifan dan berwibawa. Hatinya teguh. Seteguh batu karang di lautan. Hatinya bak intan permata. Yang disepuh oleh ujian dan segalaperingatan. Hatinya tak mudah terombang ambing. Hatinya tak mudah patah.

Kupandangi ia melalui kotak bercahaya. Pak Anies Baswedan. Sehatlah selalu. Tuhan memberkahimu.

17 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun