Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Utuh

13 Desember 2018   15:47 Diperbarui: 13 Desember 2018   15:52 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sudah menamatkan membaca buku buku itu. Lembar demi lembar tulisan hatimu yang kubaca lewat kilat kilas tatap matamu. Lewat sungging senyummu. Lewat rona wajahmu. Sampai kepada lembar terakhir riwayat kisahmu. Pada halaman terakhir, kata rindu yang tiada usang untukku.

Kita dintara rindu dan sendu dititipi ricik hujan. Di matamu aku bersemayam. Dan... kutemukan di kamu ada rindu yang utuh. Tak lekang oleh letih waktu yang membisu.

Ketika pucuk pucuk pinus pun terhuyung, angin hilir semilir masih sempat berduyun duyun rebah di pundak. Menyisiri halimun yang turun dari puncak lembah. Terdampar di tempat kita menyematkan kata pinta. 

Ciputat, 13 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun