Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Semenanjung Harapan

2 November 2018   17:01 Diperbarui: 2 November 2018   17:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sudah memasukinya. Bahkan ketika kau tersesat. Aku sudah menuju ruang harapan. Kepada jemu. Jengah berkepanjangan. Menggurindam saja larik lirihnya. Aku menuliskannya kepada petang. Biar tampias senyum itu terpampang. 

Mungkin tidak sebaik yang dipikirkan. Tapi tapak kaki sudah terlanjur melangkah. Satu atau dua atau tiga atau seterusnya. Angka angka itu mengurangi jatah waktu. Usia kita makin tanggal satu satu. Maka tanganku tak henti memanjatkan doa. Maka kakiku tak henti berjalan. 

Relung ini kemudian berbisik. Petang ini kuncup kuncup bermekaran. 

Ciputat, 2 November  2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun