Serasa hari berganti cepat berlalu. Detik menit jam hari, begitu seterusnya. Tiada henti berpacu. Padahal tak ada yang bisa dilakukan sepanjang waktu itu. Selain menitipkan asa dan separuh usia di jeda sisa sisa waktu yang ada.Â
Tetiba saja sudah sebelas bulan. Terasa sekejap mata. Baru kemarin bulan penuh rahmat dan kasih sayang bertamu. Menempuh hari yang berat, berlapar lapar dahaga. Menahan amarah. Tunaikan segala ibadah. Dan kini hadir kembali.Â
Bagaimana harus membendungnya? Apa yang bisa kupersiapkan untuk menyambutnya?
Hanya doa yang sama. Seperti kemarin. Sama. Dengan isak tangis dan harapan pada Tuhan dipertemukan dengan bulan suci, bulan Ramadhan.
Cathaleya SoffaÂ
16 April 2018