Banyak sekolah lebih memperhatikan hasil akhir daripada proses belajar. Akibatnya, anak-anak terbiasa mengejar nilai, bukan mengejar pemahaman. Yang penting lulus, yang penting naik kelas. Sementara bakat aslinya? Nggak pernah benar-benar digali. Maka tidak heran, banyak anak yang menempuh jalan pintas: "kopekologi!"
Apa yang Harus Dilakukan?
Sekolah seharusnya jadi tempat untuk menemukan dan mengembangkan talenta anak, bukan sekadar menilai mereka dengan angka-angka. Orang tua dan guru perlu memahami bahwa setiap anak punya kecerdasan yang unik. Solusinya? Gunakan tes psikologi yang bisa membantu memetakan kecerdasan dan gaya belajar anak!
Dengan memahami cara berpikir dan potensi anak, kita bisa: Memberikan metode belajar yang sesuai. Mengarahkan anak pada bidang yang memang menjadi kekuatannya. Membantu mereka berkembang tanpa merasa gagal.
Jadi, jangan biarkan sistem pendidikan yang seragam mengaburkan atau bahkan mengubur talenta anak-anak kita. Saatnya kita melihat mereka dengan kacamata yang lebih luas. Sebab, bisa jadi di rumah kita ada calon musisi, seniman, atau atlet berbakat yang selama ini belum mendapatkan kesempatan untuk bersinar!
Lalu, bagaimana cara mengenali kecerdasan anak secara lebih spesifik? Yuk, kita bahas di bab berikutnya!
Penulis: Dr. Mimpin Sembiring, M.Psi., C.Ht
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI