Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 22

4 Juli 2020   18:58 Diperbarui: 4 Juli 2020   18:52 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu pula stasiun kereta. Tidak banyak penumpang yang hendak melakukan perjalanan menggunakan kereta api. Hanya orang-orang tertentu yang telah mendapatkan ijin saja yang boleh menggunakan alat trasnportasi ini.

Andalas memasang alert bahaya di kepalanya. Jika Organisasi atau OWC tidak mengejar mereka sampai di sini, hal berbahaya lain sudah berada di sini. Orang-orang yang terinfeksi dan lepas dari pengamatan para petugas bisa saja ada di stasiun ini. Andalas tidak bisa membayangkan kericuhan yang pasti akan terjadi jika orang-orang bermata merah, bermuka pucat dan berbusa hitam di sudut mulutnya, berhamburan mengejar mereka. Andalas mengguncang kepalanya untuk menyingkirkan kecemasan.

Namun tetap saja dia berbisik kepada Akiko dan Lian Xi mengenai kekhawatirannya tersebut. Kedua wanita itu mengerti dan mereka membiarkan Andalas berjalan di depan sedangkan mereka berjalan mengapit Cecilia.

Andalas masuk ke ruangan dengan pintu kaca bertuliskan Ruang Loker. Dicarinya nomor 141 dan dibukanya menggunakan kunci yang diperolehnya dari Beijing. Loker kecil itu terbuka. Diambilnya kotak deposit kecil dan dimasukkan dalam kantong jaket.

Saat mereka keluar dari ruangan loker, terdengar suara teriakan gaduh tidak jauh dari mereka. Orang-orang yang sedang menunggu kereta berlarian kocar-kacir. Melarikan diri dari segerombolan orang yang datang dengan gestur mengancam dan agresif.

"Andalas! Orang-orang itu terinfeksi BA!" Cecilia yang terkejut berteriak kepada Andalas.

Andalas menyahut cepat.

"Akiko! Bawa Cecilia pergi ke mobil! Aku dan Lian Xi akan menahan mereka di sini!"

Akiko menarik lengan Cecilia dan mulai berlari ke tempat parkir di luar stasiun. Andalas menunggu sampai Akiko agak menjauh lalu menarik lengan Lian Xi dan lari! Lebih baik tidak usah melayani orang-orang beringas karena infeksi Bakteri Tropis.

Akiko masuk ke dalam mobil lalu menghidupkan mesin dengan Cecilia duduk di sampingnya. Dari jauh nampak Andalas dan Lian Xi berlari cepat menuju mobil sementara di belakang mereka terlihat beberapa orang mengejar membabi buta. Akiko memasukkan persneling mobil. Bersiap.

Begitu Andalas dan Lian Xi melompat masuk, Akiko langsung tancap gas. Terdengar tembakan beberapa kali dari arah belakang mereka. Akiko melihat dari kaca spion orang-orang yang mengejar dengan gaya brutal itu tersungkur terkena peluru yang dimuntahkan oleh sepasukan tentara yang muncul di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun