Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 3

27 Mei 2020   06:14 Diperbarui: 27 Mei 2020   06:15 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 2

Air Moldova
Moscow-Chiinu-Paris

Sebisa mungkin Andalas menghindar dari jangkauan mata Helda. Perempuan tangguh yang dulu pernah melukai Akiko dengan parah itu entah sedang menjalankan misi dari siapa. Organisasi atau OWC atau mungkin yang lainnya. Helda adalah pembunuh berdarah dingin yang independen. Dia akan menerima order dari siapa saja yang sanggup membayarnya mahal. Saat ini, Helda ada di daftar teratas database Si Konsultan sebagai pembunuh bayaran berharga mahal.

Andalas duduk dengan tenang di kursinya yang terletak di pojok belakang kelas ekonomi pesawat berbadan lebar ini. Dia yakin Helda belum mengendus kebaradaannya di pesawat yang sama. Meskipun mereka sama-sama berada di kabin kelas ekonomi, namun Andalas yang sesuai prosedur penumpang pesawat saat pandemi ini, menggunakan masker yang nyaris menutupi seluruh wajah.

Ada satu hal yang cukup menganggu pikiran Andalas. Tadi lelaki ini sempat melihat 3 orang berperawakan tinggi, tidak kekar namun nampak tangguh, membuntuti Helda dari belakang. Andalas mengira mungkin dia terlalu paranoid dengan situasi yang baginya selalu menegangkan.

Hanya saja Andalas sedikit yakin salah satu dari 3 orang itu adalah Isamu. Pengawal kepercayaan Hitoshi Nakamura. Ayah Akiko yang merupakan dedengkot Yakuza paling ngetop saat ini di Jepang.

Kalau memang benar itu Isamu, Andalas yakin Helda memang sedang diincar. Dia harus berhati-hati. Tentu saja dia tidak akan mencampuri urusan mereka. Lebih bagus lagi kalau mereka saling bersitegang sehingga dia dan teman-temannya tidak lagi menjadi fokus perburuan.

Satu-satunya yang mungkin masih dianggap ancaman baik bagi Organisasi maupun OWC adalah tim ilmuwan Pandora yang dipimpin Profesor Sato. Karena jika sampai tim itu berhasil menemukan obat pandemi, maka misi Organisasi dan OWC akan terhenti di tengah jalan.

Andalas membayangkan sebuah fasilitas penelitian di tengah gurun pasir China yang diceritakan oleh Cathy. Dia yakin fasilitas itu tidak akan mudah ditemukan dan bahkan mungkin lebih rahasia dibanding Arctic. Untuk sementara Andalas menyingkirkan kekhawatiran akan bahaya yang mengancam mereka. Meski dia tahu Organisasi dan OWC sama sekali tak bisa dipandang remeh. Mereka bisa saja mengerahkan kekuatannya ke sana jika tahu tim itu mengamankan diri di fasilitas tersebut dan masih terus bekerja.

Baginya langkah pertama adalah membebaskan Cecilia dan Akiko. Lalu bersama-sama ke Belanda untuk mencoba berkomunikasi dengan Dokter Adli Aslan. Menyiapkan rencana selanjutnya sambil terus memantau keadaan melalui Cathy.

Andalas bertekad tidak akan tidur dalam perjalanan ini. Dia akan terus mengawasi apa yang akan dilakukan Yakuza terhadap Helda. Meskipun tidak mungkin di antara mereka membawa senjata api atau senjata tajam, tetap saja kemampuan mereka bisa sangat membahayakan penerbangan. Dia tidak ingin mati konyol di tengah pertikaian mereka. Misinya masih jauh dari usai.

Pesawat seringkali terguncang. Menerjang turbulensi ringan hingga sedang. Andalas terus memaku matanya ke arah Helda yang duduk di barisan kanan paling depan, dan juga mengawasi gelagat 3 orang Yakuza itu yang menempatkan diri mereka di tempat duduk di tengah-tengah pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun