Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 2

26 Mei 2020   06:29 Diperbarui: 26 Mei 2020   06:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 1

Novosibirsk, 55 3 0 N, 82 57 0 E
Bandara Tolmachevo

Andalas duduk di ruang tunggu Bandara Tolmachevo. Dia sedang menunggu penerbangan ke Paris. Perjalanan akan ditempuh selama kurang lebih 20 jam termasuk 2 kali transit di Moscow dan Chiinu. 1 jam lagi jadwal boarding. Dia akan menilai situasi dengan lebih teliti.

Semenjak meninggalkan pondok, sambil mengemudikan mobil, Andalas memperhatikan situasi terlihat normal saja. Tidak nampak ada sedikitpun perubahan yang menunjukkan sikap paranoia terhadap serangan pandemi penyakit yang mematikan.

Bandara ini juga terlihat baik-baik saja. Orang-orang berlalu lalang dengan santai. Hanya ada 1 baliho besar saja saat tadi memasuki gerbang bandara.

Hindari luka sekecil apapun walau Novosibirsk masih bebas dari MS!

Intinya adalah menghindari interaksi dengan orang yang terinfeksi apabila sedang mempunyai luka terbuka. Andalas mencatat hal itu dalam hati.

Begitu pesawat sudah menjejak udara Siberia yang dingin, Andalas tenggelam ke dalam pikirannya.

Prioritas pertama adalah membebaskan Cecilia dan Akiko dari rumah tahanan Interpol. Tugas yang tidak mudah. Markas Interpol di Lyon punya penjagaan kuat. Maklum saja, tahanan di sana semuanya berkelas internasional. Kaliber wahid. Kelas kakap.

Andalas mungkin perlu bantuan sebagai pengalih perhatian. Saat transit di Moscow nanti, dia akan telpon Si Konsultan. Dia hanya perlu 2 orang tambahan untuk melancarkan semua rencananya.

Di apotik bandara tadi, Andalas membeli perlengkapan medis standar jika sebuah wilayah terkena epidemi penyakit menular. Masker, sarung tangan, tabung oksigen mini, desinfektan, dan alkohol. Andalas tersenyum kecut ketika membeli barang-barang tersebut. Itu juga perlengkapan dasar seorang pembunuh bayaran.

Andalas meraba kantung dalam jaketnya. Kunci kecil itu masih di sana. Dokter Adli adalah seorang ahli strategi yang handal. Tapi dia bingung kunci kecil ini untuk apa. Buru-buru Andalas meraba kantung dalam jaket sebelah lagi. Untunglah masih ada!

Kertas kecil yang terlipat rapi itu dibukanya. Andalas memakai X-One untuk mengabadikan isi kertas tersebut. Takut jika petunjuk penting itu hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun