Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum - Bab 2

10 April 2020   11:58 Diperbarui: 25 April 2020   19:45 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 1

Perairan Arctic, 64 57 0 N, 19 0 0 W
Kapal Hantaa 01

"Jangan bongkar bongkah es ini! Kita masih sempat membawanya ke sebuah tempat yang aman. Es ini akan mencair dalam tempo paling cepat 3 hari. Kita masih bisa berlayar selama waktu itu dan mencari galangan kapal untuk memperbaiki lambung Hantaa 01."

"Yoshido! Cari tempat terdekat yang bisa kita capai dan mempunyai galangan perbaikan kapal."

Perintah beruntun itu disambut para awak kapal sambil membungkukkan badan. Kapten Shinji lalu memerintahkan jaga bergiliran di lambung kapal yang bersebelahan dengan ruang mesin utama. Untuk mengamati proses pencairan dan selalu melapor kepadanya di anjungan. Dan tentu saja, juga untuk mengawasi siluet tubuh manusia di dalam es yang misterius itu.

Semua menjalankan perintah Kapten Shinji dengan patuh. Awak kapal beraktifitas lagi seperti biasa. Yoshido sebagai Mualim I membuka peta dan informasi internet  melalui satelit untuk mencari kota-kota terdekat yang mempunyai fasilitas pelabuhan dan galangan kapal.

Tentu yang dimaksud kota terdekat adalah yang berjarak tidak lebih dari 3 hari perjalanan. Mereka berada di bagian bumi yang paling terpencil sehingga tidak mempunyai banyak pilihan. Bahkan Reykjavik adalah pilihan satu-satunya. Ke kota di Islandia itulah Hantaa 01 akan berlayar.

Hantaa 01 berlayar dengan kecepatan sedang. Kapten Shinji Akira tidak mau beresiko memacu kapal dalam kecepatan tinggi. Kapal tidak dalam kondisi terbaik karena di lambungnya membawa potongan besar es yang membuat keseimbangan kapal terganggu, termasuk juga rusaknya pendingin mesin kapal akibat benturan keras saat kejadian. Selain itu laut rupanya sedang tidak bersahabat. Mendung hitam di kejauhan menandakan tak lama lagi akan datang badai yang berarti gelombang tinggi dan angin kencang.

Jauh di lubuk hatinya, Kapten Shinji sesungguhnya cemas dengan kondisi kapal. Bukan hanya karena kerusakan di lambung. Namun juga benda misterius di bongkahan es itu sangat mengganggu pikirannya.

Siluet yang samar itu mirip sekali dengan tubuh manusia dewasa dalam posisi meringkuk. Kapten Shinji menduga-duga dalam hati. Apakah itu fosil manusia purba? Manusia asli penghuni kutub yang terperangkap di dalam es? Atau apa?

Paling penting mereka harus segera tiba di galangan kapal terdekat. Melepas bongkah es yang menyumbat, dan melanjutkan pelayaran berburu Ikan Paus. Sudah terlalu jauh mereka tertinggal dari jadwal perburuan.

Pikiran Kapten Shinji Akira yang melayang-layang dihentikan oleh situasi pelayaran yang berubah secara drastis. Hantaa 01 diayun kesana kemari dengan dahsyat. Mereka sudah mulai masuk di pusaran badai. Kapten Shinji memusatkan konsentrasinya. Membunyikan alarm peringatan agar semua awak kapal waspada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun