Seorang perempuan mendidihkan malam dengan ketakutannya. Suara-suara yang terbit di kepalanya, adalah bisikan seram yang belum pernah ditemui. Baik itu dalam buruknya mimpi, atau ketika dia sedang patah hati dan siap membunuh para lelaki.
Bisikan itu menyuruhnya berjalan. Dalam kegelapan. Menuju pemakaman. Berjumpa dengan puncak kekalutan. Tempat arwah-arwah terperangkap dalam ruang sempit. Lalu beramai-ramai mengeluarkan tangis dan jerit.
Perempuan itu merasa jantungnya ikut tercabut. Jeritan demi jeritan memasuki gendang telinga dalam kerumunan rasa takut. Bayangan demi bayangan yang berlompatan menyentuh retina, adalah puncak dari horror yang pernah dilihatnya.
Padahal perempuan itu selama ini hanya mengenal cahaya. Matahari dan purnama. Jendela rumah yang sesekali dibiarkan terbuka, hanya menerima sapaan bunga-bunga. Bukan seringai serigala, atau senarai drama menyedihkan yang tak ada habisnya.
Dan kini perempuan itu berada di keheningan paling kelam dari puncak rasa balam. Menyayat habis sendi dan sungsum tulang. Dalam kengerian yang diusung oleh keranda masa silam.
Bogor, 4 Nopember 2019