Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Tulang Belulang (Pulau Neraka Membara)

12 Oktober 2019   22:18 Diperbarui: 12 Oktober 2019   22:35 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negeri Tulang Belulang (Muara Perburuan)

Kapal kecil itu membelah muara dengan kecepatan tinggi. Memasuki lautan lepas dengan para penumpangnya yang basah kuyup setelah mati-matian menghindari serangan hiu. Keempat sekawan itu semua berada di ruang kemudi.

"Rabat, petunjuk apa yang bisa kau temukan pada navigasi kapal ini? Kita harus menemukan Cindy. Sandra membawanya entah kemana? Aku yakin kapal ini adalah salah satu property mereka yang entah bagaimana terdampar di muara," Ran bertanya kepada Rabat sambil memperhatikan panel-panel navigasi di hadapan mereka.

Rabat menyentuh beberapa kali tombol keyboard. Muncullah Specific Channel; Isle of Bones, Isle of Skull, Isle of Hell, Isle of Mother, Main Land. Select one...auto navigate? Yes or no?

Ran memicingkan mata. Telunjuknya menyentuh tulisan Isle of Hell sambil menatap Rabat. Rabat mengangguk. Kapal ini sekarang dalam posisi auto pilot menuju Pulau Neraka.

Tet dan Ben mencoba menyelidiki isi kapal kecil ini. Tidak banyak yang mereka temukan kecuali makanan dan minuman kaleng, beberapa seragam tentara, dan senjata-senjata ringan semi otomatis.

Semuanya berganti baju seragam tentara serba biru. Baju mereka terlalu basah untuk terus dikenakan. Lagipula seragam ini bisa menyamarkan diri mereka. Setidaknya pada saat menyusup masuk ke pangkalan Bio Research.

Rabat telah mematikan transponder kapal ini supaya tidak terdeteksi. Dia juga mengunggah peta melalui satelit sebelum mematikan transponder. Sekarang peta itu tersaji secara offline di monitor. Nampak sekali kalau posisi mereka ini berada di ujung Samudera Atlantik yang berdekatan dengan benua yang hilang, Antartika.

Semula mereka semua mengira sedang berada di seputar Benua Afrika karena sesungguhnya pesawat ekspedisi yang mereka tumpangi mengarah ke sana untuk berpetualang di Kilimanjaro. Ternyata perjalanan menyimpang begitu jauh karena pesawat mengalami kerusakan navigasi dan akhirnya malah jatuh di Pulau Tulang Belulang.

Di peta dunia, pulau-pulau ini tidak mempunyai nama. Bahkan hanya teridenfikasi sebagai pulau karang tak berpenghuni. Bio Research dengan segala kekuatan finansial dan pengaruhnya menyamarkan pulau-pulau tempat percobaan mereka sebagai pulau karang kosong. Lagipula tempat ini jauh dari mana-mana. Bukan jalur pelayaran dunia dan juga bukan tempat favorit untuk riset.

Entah sudah berapa lama Bio Research melakukan riset mengerikan itu di sini. Ran dan kawan-kawan hanya punya satu tujuan utama. Menyelamatkan Cindy lalu cepat-cepat pergi dari tempat super aneh ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun