Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Robohnya Pagi di Mata Mereka

16 Desember 2018   12:55 Diperbarui: 16 Desember 2018   13:25 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ini adalah skeptisme yang menjalar di hati orang-orang yang merasa gagal. Pagi roboh tersengal-sengal. Tersungkur di hadapan mereka. Berceceran seperti bunga kamboja di pemakaman tua.

kegagalan adalah harapan yang kehilangan nyawa. Sampai pada titik namun tak berhenti pada koma.

robohnya pagi di mata mereka. Seperti runtuhnya jembatan yang akan menyeberangkan keinginan, sampai pada senja. Di mana mereka bisa menyamarkan lara. Ke babak selanjutnya. Pura-pura bahagia.

Bogor, 16 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun