Ran mengajak Cindy dan Tet berjalan menelusuri pantai sesuai petunjuk Ben. Â Tidak ada bulan malam ini. Â Jadi Ran memutuskan untuk berjalan persis di lidah ombak terakhir yang sampai ke pantai. Â Itu jalan satu-satunya agar tidak tersesat tanpa cahaya.
Ran menatap tak percaya! Cindy mendahului berjalan di depannya. Â Dua titik cahaya begitu terang menerangi jalan di depan Cindy. Â Awalnya Ran mengira Cindy berhasil menyelamatkan 1 senter tapi ternyata bukan. Â Cahaya itu keluar dari kedua mata Cindy! Â Ran serasa ingin melompat ke laut dan merendam kepala saking tidak percayanya.
Cindy sebenarnya tidak sadar bahwa dari sepasang matanya keluar cahaya. Â Dia hanya melihat jalanan di depannya terlihat terang. Â Sehingga dia berinisiatif mengambil jalan di depan Ran dan Tet yang nampak meraba-raba saking gelapnya. Â Hanya mengandalkan sentuhan pecahan ombak terakhir di kaki mereka.
Tet melihat hal yang sama. Â Tapi dia memutuskan tidak mau memikirkan. Â Otaknya bisa pecah melihat segala keanehan Cindy semenjak keracunan duri perdu. Â Biarlah, yang penting gadis ini tidak berubah menjadi raksasa lalu memakan mereka.
Ben dan Rabat saling tos sewaktu 2 cahaya sejajar mendekat ke arah mereka yang sedang berdiri di puncak karang. Â Itu mereka! Â Tak lama kemudian kelimanya kembali bergabung. Â Tapi Ben dan Rabat yang berdiri paling depan di lereng karang kebingungan sekarang. Â Gelap sekali! Â Kemana arah mereka harus berenang? Â Kapal itu sama sekali tidak kelihatan.Â
"Biarkan Cindy yang berenang duluan. Â Kita ikuti saja dia dari belakang," Ran berteriak. Â Ben dan Rabat sama sekali belum menyadari keanehan selanjutnya dari Cindy. Â Mereka masih mengira Cindy mengenakan head lamp. Â Namun mereka patuh kepada ketua team.
Cindy sendiri sama sekali belum sadar bahwa matanya bercahaya. Â Menyeburkan diri dan mulai berenang ke arah kapal yang terlihat jelas olehnya. Â Tidak jauh jaraknya. Â Sebentar saja mereka sampai ke karang besar yang menyangga tubuh kapal. Â Ben dan Rabat menunjukkan pintu masuk lewat lubang yang mereka temukan.Â
Sebetulnya mereka mau membimbing teman lainnya. Â Namun mereka perlu cahaya jika ingin jalan di depan. Â Rabat sudah hampir keluar ucapan meminjam head lamp Cindy. Â Tapi urung begitu dia menyaksikan dari dekat apa sebenarnya yang disangka head lamp sedari tadi. Â Ben tidak jauh berbeda. Â Tak mampu lagi berkata-kata dan hanya sanggup membatin. Â Cindy ini sebenarnya berubah menjadi makhluk apa?
----
Jakarta, 2 Juli 2018
Selanjutnya; Negeri Tulang Belulang (Laboratorium Penelitian Kapal)