Tak putus asa dingin ketika datang panas
Puisi ini makanan pembuka bagi ibukota
Menerbitkan selera untuk makanan utama
Yaitu petang yang bergurindam
Menghapus bersih sisa-sisa dendam
Jakarta, 8 Juni 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!