Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Gelas Pasirlah Malam Kehilangan Bulan

25 Mei 2018   01:44 Diperbarui: 25 Mei 2018   01:46 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tigaperempat tubuh bulan tenggelam

Dipaksa turun oleh gumpalan awan yang mendiami puncak menara

Memantulkan cahayanya di seluruh permukaan kaca

Tugasnya menerangi belumlah pupus sempurna

Bulan itu nyaris tidak lagi kelihatan

Tinggal sisa-sisa di nun kejauhan

Meninggalkan remah-remah di langit yang terjuntai lemah

Ada rasa kehilangan

Setelah benar-benar ditinggalkan

Sejumput kabut menggantikan tempat bulan

Mengikat dua menara menjadi satu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun