Kau menatap bulan dengan berang
Sambil mendarahi belati dengan bisa Kobra
Tak cukup cinta di hatinya untuk memaafkan
Bulan itu harus padam
Atau dia yang berkalung makam
Dendam memang tak pernah usang
Jika tak terjahit dengan rapi
Baranya tak terlihat di permukaan
Tapi menyala besar di perut bumi
Menunggu waktu
Meledakkannya sekeras auman sepasukan harimau
Membunuh bulan satu-satunya
Akan memadamkan malam selamanya
Dia memilih membakar alang-alang
Sebagai ganti kunang-kunang
Itu lebih baik
Daripada terperangkap dalam pelik
Dia tak ingin purnama
Tawarkan perjanjian tentang cahaya
Sudah cukup baginya menanti
Selama ini
Terlalu lama dia memohon dan mengiba
Berikan terang atau suatu saat kita berperang
Bogor, 16 Maret 2018