Ikan di warung ini hanya digoreng minyak,
Tak seperti ikan bumbumu yang meresap hingga tulang.
Masakanmu bukan sekadar mengenyangkan perut, Ma,
Tapi memeluk jiwa yang lelah di tanah orang.
Di sini aku makan untuk bertahan,
Di rumah, aku makan untuk merayakan cinta.
Nasi ikan ini terasa hambar dan sendirian,
Berbeda dengan masakanmu yang penuh cerita.
Oh, betapa rindu ini menyesakkan dada,
Untuk sepiring nasi hangat dari tanganmu, Ma.
Sebab masakan terenak di seluruh dunia,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!