Mohon tunggu...
M. Ikbar Nariswara
M. Ikbar Nariswara Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Cerita dari seorang tualang yang mencoba menyusuri lorong waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jum'at yang Indah

5 Maret 2024   23:35 Diperbarui: 5 Mei 2024   14:30 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tambah tangannya seputih salju, dagunya yang lancip membuatku tak henti-hentinya memandangi wajah cantiknya 

Tak lama kemudian, secangkir kopi hangat datang di depanku, yang dibuat dari tangan wanita itu 

Sembari menunggu hujan bosan membasahi, aku menikmati setiap ucapan yang keluar dari wanita itu

Mimik wajahnya yang cantik membuat ku larut di lautan senyumannya

Sampai hujan pun bergerak pergi tak sanggup melihat kecantikannya

Aku melanjutkan perjalanan bersama wanita itu, dengan air yang masih menggenang di jalanan

Kami menikmati obrolan disetiap perjalanan diatas ketinggian 1000 MDPL.

Angin pun sepertinya cemburu dengan kedatangan kita

Tak henti-hentinya angin menghembuskan badai kearah kami

Seolah-olah memberikan pertanda bahwa kami harus segera meninggalkan tempat itu

Kami pun menangkap sinyal itu dengan datangnya segerombolan orang yang menyuruh kita turun dari ketinggian itu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun