Mohon tunggu...
Michael D. Kabatana
Michael D. Kabatana Mohon Tunggu... Bekerja sebagai ASN di Sumba Barat Daya. Peduli kepada budaya Sumba dan Kepercayaan Marapu.

Membacalah seperti kupu-kupu, menulislah seperti lebah. (Sumba Barat Daya).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masyarakat yang Optimistis

10 Oktober 2019   17:11 Diperbarui: 17 Oktober 2019   21:10 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, melalui berbagai penemuan baru, banyak lahan yang pada zaman dahulu sulit dijadikan tempat untuk bercocok tanam, justru sekarang bisa menjadi lahan pertanian yang sunguh dapat meningkatkan hasil produksi pertanian yang menjanjikan.

Pertanian dengan sistem zaman dahulu yaitu sistem pertanian horizontal yang menghabiskan sekian banyak permukaan bumi, sekarang bisa disiasati melalui pertanian vertikal. Memang salah satu kendala pertanian vertikal adalah kurangnya cahaya matahari untuk berfotosintesis, namun hal tersebut dapat di atasi dengan pencahayaan buatan.

Ketiga, soal punahnya beberapa spesies makhluk hidup. Memang benar bahwa beberapa jenis makhluk hidup telah punah. Namu  ternyata kepunahan makhluk hidup yang awalnya diprediksi akan mencapai 25-50 persen, terbukti keliru. Berdasarkan hasil riset, hanya ada 0.7 persen untuk jangka waktu 50 tahun ke depan.

Data ini secara implisit sebenarnya menjelaskan bahwa kekhawatiran dan kecemasan manusia justru melampaui apa yang terjadi dalam realitas. Manusia dengan kemampuan intelektual dan hati untuk melakukan yang baik bagi dunia dapat mencegah hal terburuk terjadi.

Keempat, soal polusi air dan udara. Di mana-mana sudah diterapkan berbagai peraturan yang diharapkan bisa mengawal proses pengurangan polusi. Dalam perusahaan industri, ada berbagai peraturan yang harus dipatuhi, misalnya tersedianya tempat khusus untuk pembuangan limbah pabrik agar tidak merusak lingkungan, adanya kontrol dan penyaringan terhadap asap pabrik, dan berbagai kebijakan lainnya.

Berbagai kalangan berusaha menciptakan kendaraan yang bisa, di satu sisi, tidak menggunakan bahan bakar dari fosil, dan di lain sisi, produksi tersebut makin ramah terhadap lingkungan.

Mengenai sampah plastik, sewaktu mengikuti kegiatan dari salah satu LSM nasional di Banten tahun 2017, saya tertarik pada sebuah mesin di saat pameran yaitu mesin pembuat kantong dari bahan baku kulit ubi atau singkong. Kantong yang terbuat dari ubi tersebut adalah kantong organik yang akan mudah diurai oleh mikroorganisme yang ada di tanah. Bahkan dikatakan, itu dapat dijadikan pupuk bagi tanaman-tanaman.

Antisipasi yang Wajar

Semua solusi di atas harus kita akui muncul karena paling pertama, adanya kekhawatiran dan kecemasan terhadap kelangsungan hidup manusia di muka bumi tercinta ini.

Kekhawatiran dan kecemasan sebetulnya mengajarkan kita untuk mengantisipasi terjadinya berbagai keadaan terburuk, terlebih keadaan yang tidak bisa diusahakan untuk diperbarui seperti kepunahan bahan bakar dari fosil dan kepunahan spesies makhluk hidup.

Mungkin masih ada juga yang tetap cemas setelah melihat berbagai solusi yang telah dipaparkan di muka. Bahwa solusi-solusi tersebut belum menjawabi semua persoalan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun