Mohon tunggu...
Michael Alfredo Siahaan
Michael Alfredo Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Teknik Elektro UNDIP

Michael Alfredo Siahaan, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemanfaatan Energi Surya Untuk Optimasi Penerangan Bank Sampah, Implementasi Program KKN Undip di Desa Tambahrejo

10 Februari 2025   00:10 Diperbarui: 10 Februari 2025   00:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil rangkaian panel surya yang dapat menghasilkan lampu tanpa menggunakan listrik PLN

Tambahrejo, 28 Januari – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menjalankan program kerja multidisiplin yang berfokus pada pemanfaatan energi terbarukan untuk penerangan di bank sampah yang terletak di Dusun Condong dan Dusun Cilesung, Desa Tambahrejo. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah serta mendukung konsep keberlanjutan lingkungan di desa tersebut.

Peletakan bank sampah di perbatasan Dusun Condong-Dusun Cilesung serta memungut sampah serta memilah-milahnya
Peletakan bank sampah di perbatasan Dusun Condong-Dusun Cilesung serta memungut sampah serta memilah-milahnya

Bank sampah di Desa Tambahrejo memiliki sistem klasifikasi yang membedakan sampah plastik dan dedaunan guna mendukung program daur ulang dan pengomposan. Namun, keterbatasan penerangan di area ini sering menjadi kendala dalam kegiatan pengelolaan sampah, terutama pada sore dan malam hari. Oleh karena itu, tim KKN UNDIP berinisiatif untuk memanfaatkan energi surya sebagai sumber daya utama untuk penerangan, sehingga aktivitas di bank sampah dapat berjalan lebih efektif.

Dalam program ini, tim KKN UNDIP merancang dan mengimplementasikan sistem penerangan berbasis energi surya dengan menggunakan beberapa komponen utama:

  1. Panel Surya: Tiga buah panel surya berkapasitas 7V 1W yang disusun secara paralel untuk meningkatkan arus keluaran guna mengoptimalkan pengisian daya.

  2. Baterai 9V: Berfungsi sebagai penyimpan daya yang dikontrol oleh modul charger TP4056 untuk memastikan efisiensi pengisian dan penggunaan energi.

  3. Modul TP4056: Digunakan untuk mengatur proses pengisian daya baterai dari panel surya dengan aman dan mencegah overcharging.

  4. Lampu LED 7W 5V: Sebagai sumber penerangan utama di area bank sampah, memberikan cahaya yang cukup untuk aktivitas pemilahan sampah.

  5. Sensor LDR (Light Dependent Resistor): Berfungsi untuk mendeteksi intensitas cahaya di sekitar dan mengatur nyala lampu secara otomatis berdasarkan kondisi pencahayaan.

  6. Resistor dan Transistor: Digunakan sebagai rangkaian kontrol untuk memastikan kerja sensor LDR yang optimal, sehingga lampu hanya menyala ketika kondisi gelap.

Koneksi-koneksi antara komponen-komponenya
Koneksi-koneksi antara komponen-komponenya

Manfaat Program : 

  1. Mendukung Konsep Energi Terbarukan: Penggunaan panel surya mengurangi ketergantungan pada listrik PLN dan mendorong pemanfaatan energi bersih.

  2. Peningkatan Efisiensi Pengelolaan Sampah: Dengan adanya penerangan yang memadai, aktivitas pemilahan dan pengelolaan sampah dapat dilakukan lebih optimal.

  3. Penghematan Biaya Operasional: Sistem penerangan tenaga surya mengurangi biaya listrik yang harus dikeluarkan untuk penerangan area bank sampah.

  4. Pemberdayaan Masyarakat: Warga desa diberikan pelatihan mengenai cara kerja sistem ini agar dapat melakukan perawatan dan pengembangan lebih lanjut secara mandiri.

  5. Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemanfaatan energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Program kerja multidisiplin ini merupakan langkah konkret dalam mendukung penggunaan energi terbarukan dan efisiensi pengelolaan sampah di Desa Tambahrejo. Keberhasilan implementasi sistem ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam menerapkan teknologi energi surya untuk mendukung berbagai kegiatan lingkungan dan sosial.

Melalui inovasi ini, diharapkan Desa Tambahrejo dapat menjadi contoh desa yang berdaya dan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya alam serta limbahnya dengan lebih bijak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun