Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Spirit Parenting dari Dua Kota Suci

23 Agustus 2022   23:18 Diperbarui: 23 Agustus 2022   23:22 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu kembali kepada konteks "angkaribung". Sebersedia itu para keluarga berani repot membawa anak-anak, lengkap dengan susu dan termos, lengkap dengan mainan dan cemilan agar para balita bisa anteng. Untuk menunaikan rindu baitullalh, untuk menggugurkan rindu Rasulullah. Nampaknya hal demikian dianggap ringan.

Ini bahan tafakur, wabilkhusus untuk diri saya sendiri. Kadang saat kita harus "ngagmbol" (baca: menggendong) anak untuk pergi ke luar kota, lelah terasa dengan sekian variabel yang harus dibawa. Atau sesederhana pergi ke sebuah tempat masih dalam jarak yang dekat, kadang masih ada saja perasaan "direpotkan" dengan pernik karakteristik membawa anak kecil.

Namun di luar itu semua, di luar bab kebersediaan mental menyikapi kondisi. Ada kedalaman spiritual yang tanpa sengaja bisa kita tanamkan pada anak-anak. Bagaimana mereka dikenalkan pada keagungan Allah Swt. Bagaimana mereka kita bawa untuk memuji-Nya langsung di tempat mulia-Nya.

Dan di situlah keistimewaan safar alias perjalanan. Ada keberkahan dalam kedarutan. Ada pahala dalam kondisi yang tak biasa.

Lagi dan lagi ini pelajaran bagi saya pribadi sebagai orang tua yang masih punya balita. Cukup hadapi dengan konteks "enjoykeun" manakala kita masih membawa serta balita ke mana-mana. Ke tempat kerja, misalnya (bagi kita yang membawa balita ke tempat kerja), ke forum-forum pengajian, dan sebagainya. Biarkan jadi sejarah indah, bahwa ada sekian perjuangan yang kita tempuh bersamanya.

Dan bukankah usia kanak-kanak anak kita hanyalah usia sesaat saja. Bukankah, keanakkecilan mereka itu ada batasanya. Bukankah kelak mereka sudah tak bisa lagi kita tuntun dan kita gendong.

Robbi habli minashshoolihiin. Ya Rabb Yang Maharahman dan Maharahim. Kualitaskan setiap kuantitas kebersamaan kami dengan anak-anak.

Naikkan berkali lipat derajat keimanan mereka, ya Rabb. Jadikan mereka jalan juang endorsement atas amal-amal kita. Biarkan mereka mendoakan kita dalam bait-bait napasnya.

Membawa serta anak-anak dalam kegiatan, menyiapkan perbekalan untuk kebutuhan belajar anak, menunaikan hak mandi dan hak ganti popoknya anak-anak, insyaAllah menjadi sebuah ladang "endurance" agar kita kuat menopang takdir yang ada. Ini sebuah latihan yang filosofis, insyaAllah.

Dari Jakarta menuju Bandung, status ini ditulis dalam rangka mengekspresikan kerinduan kepada balita Khawla Zidni Sadiida dan Akang Tetahnya yang ditinggalkan dan diasuh sementara oleh Nenek Kakek.

-----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun